benuanta.co.id, NUNUKAN – Sebuah pesona alam tersembunyi berada di Desa Tinampak, Kecamatan Tulin Onsoi, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara. Air terjun yang dikelilingi hutan lebat dan alami ini masih jarang diketahui oleh masyarakat luas.
Air terjun tersebut memiliki ciri khas batuan besar dan suara gemuruh air yang jatuh dari ketinggian sekitar empat meter, menciptakan suasana alami yang memesona dengan kicauan burung dan gemericik pepohonan yang tertiup angin.
Namun sayangnya, keindahan ini belum dikelola dengan baik. Air terjun Tinampak masih belum terawat dan fasilitas penunjang belum tersedia, meskipun akses jalan menuju lokasi sudah terbuka. Kondisi jalan yang belum memadai menjadi salah satu hambatan utama bagi pengunjung.
Anggota DPRD Kabupaten Nunukan, Tri Wahyuni, menyoroti permasalahan ini dan menyampaikan, banyak potensi wisata di wilayah perbatasan ini yang belum tergarap maksimal, salah satunya karena akses infrastruktur jalan yang belum layak.
“Sebagus apa pun objek wisata ya, kalau jalan tidak bagus, orang akan berpikir-pikir untuk datang,” kata Tri Wahyuni, Rabu (22/5/2025).
Tri Wahyuni mengungkapkan, berdasarkan hasil reses dan aspirasi masyarakat, permintaan untuk perbaikan akses jalan menjadi prioritas. Setelah dilakukan peninjauan langsung, kondisi jalan memang sangat memprihatinkan, terutama saat musim hujan di mana jalanan menjadi berlumpur dan sulit dilalui.
“Ini adalah satu-satunya jalan penghubung menuju air terjun Tinampak. Kalau jalan diperbaiki, otomatis pergerakan ekonomi masyarakat juga akan meningkat,” jelasnya.
Ia menambahkan, langkah awal yang mungkin dilakukan adalah perbaikan atau pengerasan jalan dari bagian dalam terlebih dahulu, karena kondisi terparah justru berada di jalur dalam sebelum menuju ke luar.
Dengan perhatian dari pemerintah dan perbaikan infrastruktur, besar harapan wisata alam Tinampak bisa menjadi destinasi unggulan di Kalimantan Utara, sekaligus memberikan dampak positif bagi ekonomi lokal masyarakat sekitar. (*)
Reporter: Darmawan
Editor: Endah Agustina