benuanta.co.id, TARAKAN – Bocah berinisial MFA (13) yang tenggelam di perairan wilayah Perikanan masih terus dalam pencarian Tim SAR Gabungan, Senin, 5 Mei 2025. Hingga pencarian hari kedua, MFA belum juga ditemukan lantaran medan pencarian penuh kendala.
Kepala Kansar Tarakan, Syahril menuturkan, kendala dalam pencarian ialah arus dan pasang surut air laut yang berpengaruh pada proses penyelaman. Tak hanya itu, kayu-kayu penyangga bangunan yang ada di pemukiman wilayah perikanan juga menjadi salah satu kendala dalam pencarian korban.
“Kita gunakan alat aquaeye untuk mendeteksi korban di dalam air. Apabila ada objek yang dicurigai, kita akan melakukan penyelaman,” ungkapnya.
Upaya pencarian yang dilakukan juga diperluas, dari semula 2.59 NM (Nautical Mile) menjadi 10 NM pada hari kedua. Penambahan luas area pencarian akan terus dilakukan jika jumlah hari pencarian korban bertambah.
“10 personil dengan satu RIB (Rigid Inflatable Boat) kemudian ditambah tadi dua LCR. Kita, karena dengan luas area pencarian tadi 10 NM (Nautical Miles) dan kita fokuskan untuk di lokasi LKP kemarin waktu kejadian, karena di situ juga ada pengaruh dari arus air pasang surut. Sehingga kita juga harus kerahkan anggota lebih banyak,” bebernya.
BACA JUGA:
3 Anak Diduga Tenggelam di Daerah Perikanan, Satu Masih Dalam Pencarian
Dengan adanya perluasan lokasi penyisiran, Syahril memastikan, pihaknya akan memaksimalkan pencarian hingga hari ke 7. Jika korban ditemukan, maka akan diserahkan kepada keluarga namun, jika ada permintaan otopsi maka akan dilakukan sesuai persetujuan keluarga.
“Maksimal 7 hari (Operasi SAR), sesuai dengan regulasi yang kami punya, kami tutup. Sampai nanti memang ada tanda-tanda ditemukan, kita akan buka kembali. Tergantung dari permintaan keluarga korban (jika ditemukan), kalau memang harus diserahkan ke keluarga korban, kita serahkan ke keluarga korban,” pungkasnya. (*)
Reporter: Sunny Celine
Editor: Endah Agustina