benuanta.co.id, TANA TIDUNG – Menjelang Idul Adha, pedagang hawan kurban di pinggir jalan Kabupaten Tana Tidung (KTT) mulai bermunculan. Momen hari raya kurban ini turut mendatangkan keuntungan bagi peternak kecil.
Salah satu peternak di wilayah Jalan Ahmad Yani, Tideng Pale, Widodo mengatakan, telah berhasil menjual sebanyak 31 ekor sapi pada tahun ini. Jumlah tersebut mengalami kenaikan dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya terjual 15 ekor.
“Tahun ini memang meningkat, dari tahun sebelumnya,” kata Widodo, Senin (26/05/2025).
Ia menambahkan, harga sapi kurban tahun ini bervariasi, mulai dari Rp15 juta hingga Rp23 juta per ekor. Harga itu bergantung kembali pada ukuran dan berat badan sapi.
Adapun sapi yang dijual Widodo merupakan jenis sapi Bali. Jenis sapi itu diketahui paling banyak diminati untuk dijadikan hewan kurban.
“Pembeli kita pun datang dari berbagai kalangan, mulai dari perusahaan, pihak desa, hingga masyarakat umum,” tuturnya.
“Sapi dengan bobot terbesar yang kita miliki mencapai sekitar 330 kilogram dan terjual seharga Rp23 juta. Dibandingkan tahun sebelumnya, harga tertinggi meningkat dari Rp21 juta menjadi Rp23 juta,” tambahnya.
Adapun Widodo, baru mulai fokus menjual sapi kurban dalam dua tahun terakhir. Sebelumnya, ia lebih banyak menjual kambing. Namun, di Tana Tidung, minat masyarakat terhadap sapi untuk kurban jauh lebih tinggi dibandingkan kambing.
Sebagian besar sapi yang dijual merupakan sapi impor dari kabupaten tetangga dan telah didatangkan sejak November 2024.
“Saat ini, sapi-sapi yang ada di ternak kita tersebut masih berada di kandang dan dijadwalkan akan mulai diambil oleh pembeli mulai lima hari sebelum Idul Adha,” pungkasnya. (*)
Reporter: Kurniawin
Editor: Endah Agustina