benuanta.co.id, TARAKAN – Menjelang Iduladha tahun 2025, jumlah ternak sapi yang masuk ke wilayah Kalimantan Utara (Kaltara) tercatat sebanyak 1.007 ekor.
Data ini disampaikan oleh Ketua Tim Kerja Karantina Hewan, dr. Budi Setiawan, dalam keterangannya mengemukakan update sampai hari ini, ternak sapi yang masuk Kaltara sudah mencapai 1.007 ekor.
Rincian data menunjukkan mayoritas ternak sapi masuk melalui Pelabuhan Tarakan sebanyak 959 ekor, sedangkan sisanya masuk melalui wilayah Nunukan sebanyak 48 ekor.
“Mayoritas sapi masuk melalui Tarakan, yaitu 959 ekor. Sedangkan dari Nunukan ada 48 ekor,” jelasnya kepada benuanta.co.id, Senin (26/5/2025).
Menurut dr. Budi, seluruh sapi yang masuk ke Kaltara dilaporkan dalam kondisi sehat dan tidak ada tanda-tanda penyakit.
“Sampai saat ini ternak yang masuk dilaporkan sehat dan tidak ada ternak yang menunjukkan gejala klinis penyakit,” tegasnya.
Meskipun demikian, pihak Karantina Hewan sempat menemukan kasus pada Maret 2025 lalu, di mana beberapa sapi menunjukkan gejala penyakit.
“Kasus terbaru itu terjadi di Maret, ada sapi yang bergejala seperti berhingus, kemudian bibir, lidah, gusi, dan kukunya terdapat luka,” ungkapnya.
Menanggapi temuan tersebut, Karantina Hewan bergerak cepat dengan melakukan langkah-langkah penanganan. Hasilnya, sapi yang sempat terjangkit tersebut sudah dinyatakan sembuh pada April 2025.
“Kami tangani dengan cepat, dan akhirnya sapi dinyatakan sembuh pada April,” ujarnya.
Langkah-langkah pengawasan yang dilakukan oleh Karantina Hewan ini merupakan bagian dari upaya pencegahan penyebaran penyakit menular di wilayah Kaltara, terutama menjelang Hari Raya Iduladha.
“Ini semua adalah upaya preventif agar hewan kurban yang beredar di masyarakat dalam kondisi sehat, bebas dari penyakit menular, dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan,” tegasnya.
Selain itu, dr. Budi juga mengingatkan masyarakat agar membeli hewan kurban dari sumber-sumber yang resmi dan terjamin kesehatannya.
“Kami imbau masyarakat untuk membeli hewan kurban yang sudah lolos pemeriksaan karantina agar aman dikonsumsi dan tidak membahayakan kesehatan,” pungkasnya.
Dengan pengawasan ketat dan langkah preventif yang dilakukan, Karantina Hewan memastikan bahwa pasokan sapi di Kaltara dalam kondisi sehat dan aman untuk dikonsumsi oleh masyarakat. (*)
Reporter: Eko Saputra
Editor: Yogi Wibawa