benuanta.co.id, NUNUKAN – Meskipun banjir di wilayah Kecamatan Lumbis telah surut, kondisi berbeda terjadi di Kecamatan Sembakung. Permukaan air di wilayah tersebut tercatat naik 15 cm, dari sebelumnya 4,60 meter menjadi 4,75 meter sekira pukul 07.25 WITA Kamis, 22 Mei 2025.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Nunukan, Arief Budiman, melalui Kepala Sub Bidang Informasi, Muhammad Basir menjelaskan, meskipun sejumlah wilayah telah menunjukkan tanda-tanda surut, aliran air dari hulu sungai menyebabkan Sembakung menjadi wilayah yang paling terdampak.
“Wilayah sebenarnya sudah mulai surut. Namun, karena air ini datang dari hulu, Sembakung menjadi wilayah terakhir yang terdampak, dan biasanya memerlukan waktu berminggu-minggu untuk benar-benar surut,” kata Basir, kepada benuanta.co.id.
Sementara itu, kondisi cuaca di wilayah Kecamatan Sembakung pagi ini terpantau berawan cerah. Suhu udara tercatat sebesar 26°C dengan kelembaban mencapai 92 persen. Angin bertiup dari arah selatan dengan kecepatan 2,2 km/jam.
Meskipun banjir masih menggenangi beberapa titik, aktivitas masyarakat, khususnya di wilayah Desa Atap, tetap berjalan normal dan kondusif.
Pihak BPBD terus memantau perkembangan situasi dan mengimbau warga untuk tetap waspada terhadap kemungkinan naiknya debit air secara tiba-tiba, terutama bagi masyarakat yang tinggal di bantaran sungai. (*)
Reporter: Darmawan
Editor: Endah Agustina