Kaltara Dihadapkan Pancaroba, Masyarakat Diminta Waspada Cuaca Ekstrem

benuanta.co.id, TARAKAN – Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Tarakan mengungkap cuaca ekstrem di Kalimantan Utara (Kaltara) disebabkan peralihan musim pancaroba. Sehingga, masyarakat diminta untuk waspada  dan melakukan antisipasi dini.

Pancaroba merupakan perubahan atau peralihan cuaca di suatu wilayah. Perubahan tersebut biasanya peralihan dari musim kemarau ke musim penghujan atau sebaliknya.

Selain cuaca ekstrem, perubahan iklim ini juga akan menyebabkan perubahan suhu dan kelembaban udara yang menimbulkan penyakit-penyakit seperti flu, demam berdarah, Infeksi saluran pernapasan dan diare.

Baca Juga :  Ekspor lewat Pelabuhan di Kaltara Selama April 2025 Mengalami Penurunan

Saat ini, Kaltara memasuki  transisi cuaca hujan ke kemarau yang mengakibatkan cuaca ekstrem dengan hujan lebat disertai angin kencang. Meski secara umum Kaltara tidak mengenal musim, namun  berbeda

di tiga wilayah yaitu Nunukan, Sebatik dan Tanjung Palas.

“Diprediksi kemarau akan terjadi kira-kira di dasarian 2 bulan Juni tahun 2025, itu mulai masuk kemarau. Yang lainnya, itu tidak ada musim kemarau, artinya untuk Kaltara, kemarau yang disebut kemarau basah itu tidak berlaku,” ujarnya, Rabu (21/5/2025).

Baca Juga :  Jemaah Haji Kaltara akan Dipantau Selama 28 Hari Usai Tiba di Tanah Air

Selain itu, musim pancaroba akan juga mempengaruhi tinggi air laut yang dapat mengakibatkan banjir rob. Apalagi disaat yang bersamaan intensitas hujan juga tinggi yang dapat mengakibatkan banjir di beberapa wilayah.

Ia mengimbau kepada masyarakat agar tetap waspada terhadap peralihan iklim ini. BMKG juga memperkirakan potensi kenaikan air laut terjadi secara maksimal pada 27 Mei mendatang.

Baca Juga :  Semua Pihak Harus Terlibat Promosi dan Pengembangan Potensi Wisata Lokal

“Perlu diperhatikan di tanggal 27 itu potensinya air laut bisa naik secara maksimal jadi mohon berhati-hati dari jauh-jauh hari sudah antisipasi untuk bisa mengamankan. Ya segala situasi agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan serta selalu pantau informasi dari BMKG,” pungkasnya. (*)

Reporter: Sunny Celine

Editor: Endah Agustina

WhatsApp
TERSEDIA VOUCHER

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *