benuanta.co.id, BULUNGAN – Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Utara mencatat laporan Keadaan Ketenagakerjaan periode Februari 2025. Jumlah penduduk usia kerja di Kalimantan Utara pada Februari 2025 mencapai 564.734 orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 390.745 orang atau sekitar 69,19 persen termasuk dalam kategori angkatan kerja. Sisanya, sebanyak 173.989 orang (30,81 persen), merupakan penduduk bukan angkatan kerja.
“Angkatan kerja di Kalimantan Utara didominasi oleh penduduk yang bekerja, yaitu sebanyak 375.513 orang, sedangkan pengangguran tercatat sebanyak 15.232 orang,” ungkap Kepala BPS Kaltara, Mas’ud Rifai, Kamis (22/5/2025).
Jika dibandingkan dengan Februari 2024, terjadi peningkatan jumlah angkatan kerja sebanyak 32.295 orang. Jumlah penduduk yang bekerja meningkat 31.499 orang, sementara pengangguran juga mengalami kenaikan meski tidak signifikan yakni sebanyak 846 orang.
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) juga menunjukkan tren positif. TPAK Februari 2025 sebesar 69,19 persen, naik 4,67 persen poin dibandingkan tahun sebelumnya. TPAK laki-laki tercatat sebesar 81,72 persen, jauh lebih tinggi dibanding perempuan yang hanya 55,10 persen.
Untuk pertanian masih kadi sektor Penyerapan Terbesar. Lapangan kerja yang menyerap tenaga kerja terbanyak di Kaltara masih didominasi oleh sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan dengan kontribusi 36,29 persen. Disusul sektor Perdagangan Besar dan Eceran (13,83 persen) serta Administrasi Pemerintahan (12,24 persen). Sektor Pertanian juga mengalami peningkatan penyerapan tertinggi, yakni 4,92 persen poin dibandingkan tahun sebelumnya.
“Struktur tenaga kerja kita masih bertumpu pada sektor primer. Namun, peningkatan juga terlihat di sektor jasa pendidikan dan kesehatan,” jelasnya.
Sementara itu, sektor Perdagangan, Industri Pengolahan, dan Konstruksi justru mengalami penurunan penyerapan tenaga kerja. Kegiatan Formal Sedikit Lebih Dominan, sari sisi status pekerjaan, buruh/karyawan/pegawai masih mendominasi dengan proporsi 47,20 persen. Sementara pekerja bebas di sektor non-pertanian menjadi yang paling sedikit, hanya 1,69 persen.
“Penduduk bekerja yang terlibat dalam kegiatan formal mencapai 51,54 persen. Ini menunjukkan bahwa struktur ketenagakerjaan di Kaltara mulai sedikit bergeser ke arah formalitas,” jelas Mas’ud.
Untuk pendidikan SD ke bawah masih dominan. Mayoritas penduduk bekerja masih didominasi lulusan SD ke bawah sebesar 29,79 persen. Meski begitu, terdapat peningkatan pada lulusan SMA (naik 2,79 persen) dan SMP (naik 0,63 persen). Sementara tenaga kerja lulusan diploma dan universitas tercatat sebesar 20,80 persen.
Pekerja penuh alami penurunan, sebagian besar penduduk bekerja di Kaltara adalah pekerja penuh dengan jam kerja minimal 35 jam per minggu, yaitu sebesar 67,87 persen. Namun, jumlah ini menurun dibanding Februari 2024. Sementara itu, pekerja paruh waktu naik menjadi 25,70 persen.
Tingkat pengangguran terbuka turun tipis, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Kalimantan Utara pada Februari 2025 sebesar 3,90 persen, turun 0,11 persen poin dibandingkan tahun lalu. Namun, jika dilihat berdasarkan jenis kelamin, TPT laki-laki masih lebih tinggi yaitu 4,88 persen dibanding perempuan sebesar 2,26 persen.
“TPT yang tertinggi tercatat pada lulusan SMA sebesar 6,58 persen. Ini menandakan bahwa tantangan penyerapan tenaga kerja masih cukup besar pada lulusan menengah,” tutur Mas’ud.
Secara geografis, TPT di wilayah perkotaan lebih tinggi (5,14 persen) dibandingkan pedesaan (1,76 persen). Ini juga menunjukkan bahwa lapangan kerja di wilayah rural relatif lebih stabil, meskipun mayoritas berada di sektor informal. (*)
Reporter: Ikke
Editor: Ramli
