benuanta.co.id, NUNUKAN – Permukaan air Sungai Sembakung di wilayah Kecamatan Lumbis masih menunjukkan level yang mengkhawatirkan. Berdasarkan pemantauan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Nunukan pada pukul 07.40 WITA, Tinggi Muka Air (TMA) sungai tercatat masih bertahan di kisaran 9 meter, dengan penurunan sangat tipis, yakni hanya sekitar 1 sentimeter, Rabu, 21 Mei 2025.
Kepala BPBD Kabupaten Nunukan, Arief Budiman, melalui Kepala Sub Bidang Informasi, Muhammad Basir, menyampaikan, meski air mulai menunjukkan tanda-tanda surut, perubahan tersebut belum signifikan.
“Pagi tadi air terpantau masih bertahan pada level 9 meter, ada penurunan di 1 cm,”kata Basir kepada benuanta.co.id.
Cuaca di Kecamatan Lumbis pagi ini cukup bersahabat, dengan kondisi berawan cerah, suhu udara sekitar 25°C, kelembaban tinggi mencapai 95 persen, dan angin berhembus pelan dari arah selatan dengan kecepatan 1,6 km/jam. Namun demikian, pihak BPBD tetap mengimbau masyarakat untuk tidak lengah terhadap potensi banjir susulan.
Menurut laporan dari lapangan, aliran Sungai Pansiangan yang sebelumnya mengalami peningkatan, kini mulai berangsur surut. Namun, kenaikan TMA di Sungai Sembakung diduga kuat merupakan dampak dari banjir yang terjadi di tiga sungai hilir Pansiangan yakni Sungai Sumalumung, Sungai Saludan, dan Sungai Sumentobol.
“Jika ketiga sungai tersebut mengalami banjir, maka akan sangat berpengaruh terhadap TMA di wilayah Kecamatan Lumbis dan Lumbis Ogong,” kata Basir.
Untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk, BPBD terus memantau perkembangan debit air dan menjalin komunikasi aktif dengan aparat desa setempat. Hingga berita ini diturunkan, belum ada laporan warga yang harus mengungsi. Namun, status siaga tetap diberlakukan sebagai bentuk kesiapsiagaan menghadapi kemungkinan peningkatan TMA secara mendadak.
BPBD juga mengingatkan masyarakat, terutama yang tinggal di sekitar bantaran sungai, untuk terus mengikuti informasi resmi dari pemerintah serta segera melapor apabila terjadi kenaikan permukaan air yang signifikan.
“Situasi saat ini masih terkendali, namun kita tidak boleh lengah. Warga harus tetap waspada dan siap jika sewaktu-waktu ada potensi peningkatan TMA lebih lanjut,” tutup Basir. (*)
Reporter: Darmawan
Editor: Endah Agustina