benuanta.co.id, TARAKAN – Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Tarakan sudah menyiapkan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) untuk persiapan kuota peserta didik Sekolah Rakyat. Data tersebut sudah dapat diakses sejak 9 Mei 2025 lalu.
Kepala BPS Tarakan, Umar Riyadi menuturkan, data-data tersebut akan digunakan oleh Dinas Sosial Tarakan untuk persiapan Sekolah Rakyat.
“Berbasis data DTSN itu, kemudian dihadirkan data anak-anak yang kemudian masuk kategori miskin yang tidak sekolah. Karena ini akan dijadikan sebagai peserta didik dari Sekolah Rakyat,” ujarnya, Selasa (20/5/2025).
Kendati demikian, jumlah data yang disajikan untuk keperluan sekolah rakyat sendiri belum dapat dipastikan, mengingat data tersebut masih data keseluruhan.
Adapun jumlah data orang miskin di Kota Tarakan mencapai 16 ribuan yang merupakan gabungan usia mulai dari lansia sampai anak-anak. Data ini selanjutnya akan dipilah sesuai dengan kebutuhan kategori anak Sekolah Rakyat.
Berdasarkan golongan, terdapat 3 golongan untuk kategori miskin. Kategori pertama yaitu desil 1 masuk kategori miskin ekstrem atau sangat miskin, desil 2 miskin, desil 3 hampir miskin atau rentan miskin.
“Indikatornya, ada beberapa karakteristik yang perlu dilihat ya. Pertama yang pasti, pemenuhan makan minumnya mencapai tidak 2100 kilokalori. Kemudian yang kedua, pemenuhan kebutuhan non-makanan. Pemenuhan non-makanan. Dari mulai yang dasar ya, biaya pendidikan, kesehatan,” jelasnya.
“Perumahan itu juga bagian dari kebutuhan dasar non-makanan. Baru kemudian bicara kepemilikan aset. Kemudian akses kepada layanan sosial, itu juga perlu dicek,” pungkasnya. (*)
Reporter: Sunny Celine
Editor: Endah Agustina