benuanta.co.id, BULUNGAN – Memasuki hari keempat banjir melanda Kabupaten Bulungan pemerintah daerah belum menetapkan status darurat bencana.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kaltara, Andi Amriampa mengungkapkan, penetapan status darurat bencana banjir yang terjadi saat ini merupakan kewenangan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bulungan.
Ia menilai banjir yang menggenangi sebagian wilayah di Kabupaten Bulungan ini sudah termasuk musibah eskalasi tingkat provinsi. Pasalnya, banjir yang terjadi utamanya di wilayah Tanjung Selor dan Tanjung Palas serta beberapa wilayah di hulu Bulungan, merupakan banjir kiriman dari hulu Sungai Kayan, tepatnya dari wilayah Pujungan Kabupaten Malinau.
Sehingga menurut BPBD Kaltara, kondisi saat ini sudah memenuhi syarat untuk ditetapkan sebagai status tanggap darurat banjir. “Yang menetapkan status tanggap darurat itu sebetulnya berada pada ranah BPBD Bulungan dulu. Kita juga terus mempersiapkan sambil melihat perkembangan banjir ini,” sebutnya, Rabu (21/5/2025).
Kepala BPBD Bulungan, Rafidin mengungkapkan, hingga saat ini kondisi masih dianggap terkendali. Meski begitu, pihaknya juga masih menunggu hasil kajian cepat dan rapat lintas instansi untuk penetapan status darurat banjir yang melanda beberapa wilayah Bumi Tenguyun.
“Kalau untuk penetapan status darurat, itu harus ada kajian dan pembahasan bersama instansi terkait yang lain. Kami juga terus memantau perkembangan situasi di lapangan,” jelasnya.
Meskipun belum ada status darurat, BPBD Bulungan telah menyiagakan personel serta mendirikan posko siaga di beberapa titik. Terutama di wilayah Tanjung Selor dan Tanjung Palas yang terdampak banjir cukup parah. Seperti diketahui, musibah banjir yang terjadi saat ini, kedua daerah yang terdampak cukup parah.
Utamanya di wilayah Tanjung Selor, sejumlah titik jalan protokol tergenang air dengan debit air cukup tinggi. Bahkan sejumlah warga terpaksa mengungsi kedaratan lebih tinggi, lantaran genangan air telah memasuki rumah mereka.
Sementara di wilayah Tanjung Palas, tercatat 16 warga dari satu keluarga telah dievakuasi ke tempat yang lebih aman. Tenda pengungsian juga telah disiapkan untuk menampung para warga terdampak. (*)
Reporter: Ikke
Editor: Ramli