benuanta.co.id, BULUNGAN – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Utara (Kaltara) tengah mengupayakan agar listrik di Kota Tarakan mendapatkan sokongan daya listrik dari pembangkit di Kalimantan daratan khususnya dari Tanjung Selor atau Kabupaten Berau Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).
Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Kaltara, Yosua Batara Payangan mengatakan listrik di Kota Tarakan saat ini beban puncaknya sudah tinggi dan kebutuhan dayanya semakin tinggi seiring perkembangan daerahnya.
“Sifat isolated pelayanan oleh PLN, tidak mungkin memberikan pelayanan yang maksimal. Oleh karena itu, Pak Gubernur telah mengusulkan untuk segera dibangun jaringan listrik tegangan tinggi Interkoneksi Kalimantan Tarakan,” ujar Yosua kepada benuanta.co.id, Kamis (15/5) kemarin.
Kata dia, daya listrik ini akan diantarkan menyeberang ke Pulau Tarakan dengan sistem Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) denhsn melalui Kecamatan Sekatak, setelah itu melalui jaringan bawah laut.
“Itu kebutuhan, di sana kan isolated. Pembangkit hanya di sana saja, tidak sama dengan Pulau Jawa Bali. Makanya Tarakan membutuhkan itu, makanya harus segera dibangun interkoneksi,” tuturnya.
Terkait sumbernya, daya listriknya nanti bisa dari Tanjung Selor atau Berau, atau dari mana saja. Yosua menerangkan akan lebih mudah ketika Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) telah siap.
“Usulannya itu kepada Kementerian ESDM, itu sudah kita sampaikan saat rapat dengan Direktur Pembinaan Program Ketenagalistrikan,” paparnya.
Mantan Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Kaltara ini menambahkan kebutuhan daya listrik di Tarakan sekitar 150 Megawatt (MW), beban puncaknya di angka sekitar 70 MW.
“Lintasannya nanti dari Sekatak menuju ke Tarakan. Perencanaannya sudah ada di PLN tapi didorong lagi oleh Pak Gubernur supaya segera dibangun,” pungkasnya. (*)
Reporter: Heri Muliadi
Editor: Yogi Wibawa