benuanta.co.id, TARAKAN – Pengamat ekonomi Kota Tarakan menilai Kawasan Industri Hijau Indonesia (KIHI) dan Kalimantan Industrial Park Indonesia (KIPI)akan menjadi penyokong tenaga kerja di Kaltara. Sehingga, keberadaannya disebut mampu menekan angka pengangguran.
Adanya pengaruh kuat antara perputaran ekonomi dan jumlah pengangguran memang sedang di rasakan di beberapa daerah di Indonesia. Di Kaltara sendiri, hal ini masih nihil karena belum ada laporan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) masal seperti di daerah Jawa.
Pengamat Ekonomi Kota Tarakan Dr. Ana Sriekaningsih menuturkan, Kaltara tidak merasakan PHK besar-besaran. Apalagi, saat ini mega proyek raksasa itu terus digarap dan digadang-gadang dapat mengurangi jumlah pengangguran Kaltara. Selain itu, Kaltara juga meruapakan salah satu wilayah penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN) yang berada di Kalimantan Timur.
“Banyak proyek pemerintah masuk sini. Karena kita ada hubungan dengan IKN. Kaltara ini sebagai provinsi penyangga IKN. Di situlah harusnya kita cari peluang,” ujarnya, Selasa (13/5/2025).
Kendati demikian, ia menegaskan Sumber Daya Manusia (SDM) Kaltara juga harus ditingkatkan agar dapat bekerja sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan perusahaan. Masyarakat juga harus bisa melihat peluang meskipun tidak langsung bekerja di perusahaan yang ada di KIPI maupun KIHI.
“Di Mangkupadi itu perlu, misalkan tidak kerja, bisa saja menjual hal yang dikonsumsi oleh pihak karyawan atau pun tenaga kerja yang di situ. Bisa juga membuka kuliner, UMKM-nya ditingkatkan,” jelasnya.
Ia berharap, masyarakat tidak hanya berdiam menunggu pemerintah tanpa melakukan usaha dan melihat peluang-peluang kerja yang ada. Dengan adanya pekerjaan maka ekonomi juga akan berjalan.
“Ya, kitanya harus bergerak. Menurut saya kalau mau bekerja ya harus punya niat kembali ke masyarakatnya. Kita di Kaltara ini banyak kerja tidak seperti di Jawa yang memang peluang kerjanya nggak ada,” pungkasnya. (*)
Reporter: Sunny Celine
Editor: Endah Agustina