benuanta.co.id, BULUNGAN – Membanggakan, usianya masih terbilang dini tapi sudah mengukir prestasi. Namanya Islamadina Tinom Arsh usia 7 tahun yang masih duduk di bangku sekolah dasar (SD) tepatnya bersekolah di SD Indo-Tionghoa Tarakan.
Islamadina yang mengikuti lomba sains tingkat nasional yang diadakan oleh Kompetisi Sains Siswa Muslim Indonesia (KOSSMI) menjadi satu-satunya pelajar yang mewakili Provinsi Kalimantan Utara.
“Lombanya dilaksanakan pada tanggal 10 sampai 12 Mei 2025 di Institut Pertanian Bogor (IPB) Bogor Jawa Barat,” ucap orang tua Islamadina, AKP M. Arsha kepada benuanta.co.id, Selasa 13 Mei 2025.
Kata dia, putrinya yang memiliki panggilan akrab Madina mengikuti lomba di IPB dengan sistem tes Paper Based Test dengan soal full isian dan essay. Kompetisi yang dilaksanakan ada banyak bidang sains dan teknologi yaitu bidang Robotik, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Matematika, Kimia dan Fisika.
“Sebelum babak final, ada 2 kali penyisihan dan Madina terpilih menjadi finalis tingkat nasional untuk mewakili Provinsi Kaltara,” ungkap Kapolsek Bunyu ini.
Tidak terhenti disitu, Madina saat memberikan kemampuan terbaiknya ternyata berhasil meraih medali lagi yakni Honorable Mention pada ajang bergensi tersebut.
“Saat final di IPB Bogor, Madina berhasil meraih medali Honorable Mention dalam bidang sains IPA,” tuturnya.
Arsha menjelaskan, dukungan keluarga terhadap putrinya untuk ikut kompetisi sains di usia yang masih sangat muda, salah satunya alasannya karena Madina dari kecil suka sains, rasa ingin tahunya yang besar terhadap dunia mendorong dirinya selaku orang tua untuk mendukungnya dalam mendalami ilmu sains.
“Sejak usia 3 tahun Madina sudah banyak bertanya tentang alam semesta dan peristiwa-peristiwa alam seperti mengapa ada hujan, mengapa kaca mobil bisa berembun, dan peristiwa sains lainnya di kehidupan sehari-hari yang dia lihat,” terangnya.
Lanjutnya, peran keluarga dalam mempersiapkan Madina menghadapi kompetisi tingkat nasional ini, kata dia, dilakukan seadanya. Lantaran momen membanggakan ini tak disangka dan pertama kali bagi keluarga kecilnya.
“Yaitu membelikan buku-buku soal IPA lalu belajar di rumah bersama bundanya,” ujar Arsha.
Disisi lain, ketika media ini menanyakan bagaimana perasaan Madina saat tahu lolos sebagai finalis nasional mewakili Kaltara.
“Senang banget, nggak nyangka Madina menjadi perwakilan Kaltara,” serunya.
Kemudian, bocah mungil itu juga mengaku mendapatkan tantangan dari semua soal sains di kompetisi KOSSMI. Hal ini juga menjadi pengalaman berharga dirinya lantaran hampir semua soalnya belum ia dapatkan sebelumnya.
“Kalau di sekolah pelajaran sains masih sedikit, jadi Madina banyak belajar di rumah dengan membaca buku-buku sains dan ensiklopedia,” pungkasnya. (*)
Reporter: Heri Muliadi
Editor: Endah Agustina