Cuaca Tak Menentu, BPBD Tarakan Imbau Warga Siaga Bencana

benuanta.co.id, TARAKAN – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tarakan mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana baik kebakaran maupun hidrometeorologi.

Kepala Pelaksana BPBD Tarakan, Yonsep, S.E., M.PA, menyebut cuaca yang melanda Tarakan dalam beberapa hari terakhir merupakan fenomena alam yang dipengaruhi oleh perubahan arah angin dan kenaikan suhu udara. Menurut Yonsep, saat ini kondisi cuaca di Tarakan belum memasuki musim kemarau secara resmi, meskipun suhu udara sempat meningkat drastis.

“Kalau untuk saat ini sebenarnya kita sebut sebagai fenomena ya. Kondisi Tarakan itu sebenarnya tidak kering dan panas karena belum memasuki musim kemarau yang kita prediksi,” ujarnya kepada benuanta.co.id, Ahad (11/5/2025).

Ia menambahkan suhu udara sempat mencapai 32 derajat Celsius beberapa hari lalu. Cuaca yang berubah-ubah ini juga menyebabkan pola hujan menjadi tidak menentu.

Baca Juga :  Pemasangan PJU di Depan Runway Bandara Juwata Tunggu Surat Izin Otban Balikpapan

“Selain panas, ya hujan juga. Jadi cuacanya itu kadang kala beberapa jam mengalami kenaikan suhu,” jelasnya.

Ia mengimbau masyarakat agar selalu memperhatikan kondisi lingkungan sekitar, terutama saat melakukan aktivitas berkebun atau membuka lahan. Kegiatan membakar lahan yang tidak diawasi ketat bisa memicu kebakaran, terlebih saat suhu meningkat dan angin bertiup kencang. Ia juga menyarankan masyarakat menyiapkan air atau kolam di sekitar kebun sebagai langkah mitigasi jika terjadi kebakaran.

“Kalau membakar, yang harus dijaga dan harus ada jarak yang dibatasi antara kawasan lahan dengan pemukiman,” imbaunya.

Sebagai contoh, Yonsep menyoroti insiden kebakaran yang terjadi di Gang Flamboyan, RT 12, Jalan Pembangunan, Kampung Satu, beberapa waktu lalu. Kebakaran itu dipicu oleh kebiasaan membakar lahan yang tidak diawasi, lalu diperparah oleh cuaca panas dan angin.

Baca Juga :  Waspada! BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem Landa Tarakan Tiga Hari ke Depan

“Awalnya kecil, nah ada angin dan saat itu kondisi juga cuaca sedang panas, dan akhirnya mengakibatkan kebakaran,” ungkapnya.

Selain risiko kebakaran, BPBD juga menyoroti bahaya banjir dan tanah longsor, terutama di daerah perbukitan. Ia mengingatkan warga agar segera mengungsi jika hujan dengan durasi tinggi terus berlangsung untuk menghindari korban jiwa akibat longsor.

“Harapan pada masyarakat kita yang ada di perbukitan yang rawan longsor tetap berhati-hati,” tuturnya.

Yonsep mengemukakan, Kota Tarakan termasuk daerah yang rentan terhadap berbagai jenis bencana karena kondisi tanahnya yang labil. Menurutnya, banjir pun masih kerap terjadi karena Tarakan sebenarnya masih berada di musim penghujan, meski tidak serutin daerah lain.

Sebagai langkah antisipasi, BPBD Tarakan menetapkan status SIAGA untuk ancaman bencana hidrometeorologi basah seperti banjir dan tanah longsor, serta status WASPADA untuk dampak angin kencang, petir, dan pohon tumbang. Masyarakat diimbau untuk terus mengamati lingkungan sekitar, termasuk saluran drainase, daerah aliran sungai, pesisir, lahan kritis dan lereng bukit.

Baca Juga :  Dispar Yogyakarta Dorong Kolaborasi Pariwisata dengan Kota Tarakan

“Untuk keselamatan bagi masyarakat, tetap waspada dalam kondisi apa pun karena Kota Tarakan itu rentan akan banjir, longsor, dan pohon tumbang,” jelasnya.

Ia juga mengimbau masyarakat untuk segera mengamankan barang-barang berharga jika terdapat tanda-tanda membahayakan dan bersiap untuk evakuasi ke tempat aman. Dalam kondisi darurat, masyarakat dapat menghubungi Call Centre 112 atau Emergency Call BPBD di nomor 082254590564.

“Pentingnya peran aktif bersama dalam mencegah dan mengurangi risiko bencana,” tuntasnya. (*)

Reporter: Eko Saputra

Editor: Ramli

WhatsApp
TERSEDIA VOUCHER

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *