Calon Jemaah Haji Asal Sembakung Tertunda Berangkat, Dirujuk ke RS Balikpapan Akibat Asma

benuanta.co.id, NUNUKAN – Seorang calon jamaah haji asal Kecamatan Sembakung, Kabupaten Nunukan, Amri harus menunda keberangkatannya menuju tanah suci karena mengalami gangguan kesehatan. Amri dilaporkan mengalami serangan asma dan telah dirujuk ke Rumah Sakit di Balikpapan pada Senin, 12 Mei 2025.

Kabar ini dikonfirmasi oleh Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Pemerintah Kabupaten Nunukan, Abdul Munir, ST, MAP, yang juga bertindak sebagai pendamping calon jemaah haji asal Nunukan.

“Benar, ada satu calon jemaah haji yang sore ini ditunda keberangkatannya karena dirujuk ke RS Balikpapan. Saat ini beliau sedang menjalani perawatan intensif,” kata Abdul Munir saat dihubungi.

Baca Juga :  Penutupan Seleksi GSI SMP Tingkat Nunukan, UPTD Lumbis Raih Juara Utama

Amri diketahui bukan calon jemaah biasa, melainkan pendamping bagi istrinya yang juga berangkat menunaikan ibadah haji. Sang istri, menurut Munir, telah dinyatakan lolos dari pemeriksaan kesehatan dan akan tetap melanjutkan perjalanan sesuai jadwal.

“Amri terkena penyakit asma. Saat diberi oksigen, saturasi oksigen dalam darahnya bisa mencapai 95–97, namun ketika oksigen dilepas, langsung turun drastis ke angka 83. Karena itu, tim medis menyatakan perlu perawatan lebih lanjut,” jelas Munir.

Baca Juga :  Jaga Kelancaran Transportasi Laut, Dishub Nunukan Pastikan Dermaga Tetap Operasional dan Aman

Ia menambahkan, pihaknya masih menunggu perkembangan kondisi Amri dalam dua hari ke depan. Jika kondisi kesehatan membaik dan masih ada kuota penerbangan, maka keberangkatan Amri bisa direkomendasikan untuk masuk dalam gelombang berikutnya.

Sementara itu, kloter calon jemaah haji asal Nunukan telah bergerak menuju Balikpapan dan dijadwalkan terbang ke Madinah pukul 17.30 WITA, Senin sore ini. Namun, peluang bagi Amri untuk tetap berangkat masih terbuka.

Baca Juga :  Beasiswa Nunukan Sasar Ribuan Pelajar

“Gelombang pertama kloter masih menyisakan satu penerbangan terakhir yang dijadwalkan besok. Jika tidak memungkinkan, masih ada 11 penerbangan di gelombang kedua,” tutup Munir.

Kasus ini menjadi pengingat pentingnya pemeriksaan kesehatan menyeluruh sebelum keberangkatan ibadah haji, terutama bagi jamaah dengan riwayat penyakit kronis seperti asma. Pemerintah daerah bersama Kementerian Agama terus memantau dan memberikan pendampingan penuh kepada para calon jemaah, agar ibadah dapat berjalan lancar dan aman. (*)

Reporter: Darmawan

Editor: Ramli

WhatsApp
TERSEDIA VOUCHER

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *