benuanta.co.id, TARAKAN – Jelang Iduladha penjualan sapi kurban masih sepi dari pembeli. Tak hanya sepi, para pedagang juga mengaku stok di peternakan masih kurang.
Salah satu pedagang sapi Kota Tarakan, Soleh, menuturkan saat ini penjualan sapi kurban di Tarakan masih tergolong sepi. Pemesanan maupun pembelian dari masyarakat belum menunjukkan peningkatan signifikan.
Kendati demikian, beberapa ternak miliknya sudah laku terjual. Ia membeberkan sapi yang terjual merupakan sapi dengan harga Rp 25 juta.
“Padahal ini jual rata-rata Rp45 juta ke atas,” ujarnya, Kamis (8/5/2025).
Ia membeberkan stok sapi miliknya masih minim karena menunggu pengiriman dari luar daerah. Di tahun sebelumnya, stok sapi yang masuk ke Tarakan sempat melimpah. Tedapat sekitar 1.300 ekor, tetapi pasokan mencapai hampir 5.000 ekor.
Tahun ini, pembatasan distribusi dilakukan oleh pemerintah akibat adanya kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Ini juga sebagai bentuk pencegahan kelebihan stok yang dapat merugikan peternak.
“Tidak per pedagang tapi hitungan keseluruhan di Tarakan dibatasi setidaknya jangan sampai lebih 3.000 ekor datang,” ungkapnya.
Selain itu, ada penurunan harga yang drastis tahun lalu yang membuat peternak merugi. “Ada juga kasus banting harga Rp22 juta dijualkan padahal saat diberikan ke petani Rp 26 juta. Dan inilah pemerintah membuat batasan lanjutnya,” pungkasnya. (*)
Reporter: Sunny Celine
Editor: Yogi Wibawa