benuanta.co.id, TARAKAN – Jelang Iduladha 2025, Balai Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan Kalimantan Utara (Kaltara), Satuan Pelayanan Bandara Juwata Tarakan mulai melakukan pemeriksaan ketat terhadap 800-an ekor sapi yang akan dijadikan hewan kurban.
Hewan kurban yang didatangkan dari luar Kaltara ini akan diperiksa dokumennya setelah tiba di Pelabuhan Malundung Tarakan.
Dokter Hewan Balai Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan Kalimantan Utara (Kaltara), Satuan Pelayanan Bandara Juwata Tarakan, drh. Novelia Indriani menuturkan pihaknya akan memeriksa dokumen asal sapi. Selain itu, hasil uji lab, dan pemeriksaan fisik sebelum dibongkar juga akan dilakukan.
“Kami biasanya melakukan pemeriksaan dokumen, apakah dokumen sesuai dengan dokumen daerah asal sesuai hasil uji lab. Selanjutnya, kalau pemeriksaan fisik kami lakukan pada saat masih di atas kapal sebelum pembongkaran,” ujarnya Kamis (8/5/2025).
Guna menghindari penyakit, Balai Karantina melakukan penyemprotan disinfektan sebelum sapi di turunkan dari kapal. Menurutnya, saat ini penyakit yang perlu diwaspadai yaitu Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada sapi karena pada Oktober lalu, PMK masih terdeteksi di Pulau Jawa. Kemudian terkait penyakit anthrax sendiri, belum menjadi fokus pihak Balai Karantina karena kasusnya masih nihil.
“Kebetulan juga di Gorontalo, untuk anthrax belum ada kasus lagi. Kebetulan kami di sini tidak ada instalasi karantina hewan jadi kita langsung ke kandang peternak yang disini. Tapi kita lakukan pengawasan selama 3 hingga 14 hari tergantung keputusan nanti dokter hewan selama pengawasan,” jelasnya.
Tercatat ada 409 ekor sapi yang didatangkan dari Gorontalo dan Sulawesi Barat. Selanjutnya pada tanggal 9 Mei, 460 sapi yang didatangkan lagi. Sapi-sapi tersebut juga ada yang dikirim ke Tanjung Selor, namun sebelumnya akan sandar ke Tarakan terlebih dahulu.
“Tergantung sertifikat karantina yang dari Gorontalo kalau misalnya memang dari Gorontalo tujuan akhirnya langsung Tanjung Selor berarti setelah turun dari Kapal Cendana langsung ke Tanjung Selor. Tapi kalau misalnya tujuannya Tarakan ya berarti memang bongkarnya di Malundung. Kita lakukan pengawasan di sini baru nanti kirim lagi ke Tanjung Selor,” pungkasnya. (*)
Reporter: Sunny Celine
Editor: Yogi Wibawa