Menabung Sejak 2005, Uang Senilai Rp 2 Miliar Milik Joleha Diduga Diraup Oknum Teller Bankaltimtara

benuanta.co.id, BULUNGAN – Tidak mendapatkan kejelasan terkait uangnya yang telah di tabung di Bankaltimtara, Hj. Joleha pun menempuh jalur hukum. Uang tersebut rupanya diduga digelapkan oleh satu karyawan teller Bankaltimtara berinisial LF yang nilainya mencapai Rp 2 miliar.

Perkaranya pun kini telah masuk ke ranah meja hijau. Korban berharap uang yang ia sudah sisihkan dan tabung ke Bankaltimtara kembali kepadanya.

“Harapan saya sama hakim di pengadilan nanti, saya tuntut uang saya kembali karena itu merupakan uang hasil keringat saya sendiri, bukan uang pinjaman,” ucap Joleha kepada benuanta.co.id, Selasa 6 Mei 2025.

Penggelapan uang milik nasabah sebesar Rp 2 miliar itu berawal ketika pelaku yang bekerja sebagai teller di Bankaltimtara, memberikan jaminan jika korban menabung ditempatnya akan mendapatkan hadiah yang menarik.

Baca Juga :  Petugas Gabungan Gagalkan Keberangkatan 25 CPMI Ilegal ke Malaysia, 8 Lainnya Melarikan Diri

“Saya simpan uang di Bankaltimtara, karena saya tidak bisa membaca dan menulis karena tidak sekolah. Maka Latifah katanya bisa membantu dengan memakai KTP saya, setelah buku rekening jadi saya mulai menabung. Tidak banyak tapi kalau ada uang saya tabung sedikit-sedikit” jelasnya.

Karena korban yang sering menabung, LF pun berkata kepada korban agar menyerahkan buku tabungannya untuk disimpan LF. Saat Joleha datang menabung maka langsung disimpan.

“Tidak terhitung berapa banyak sudah menabung sampai saya lupa tanggal dan harinya, karena kalau ada uang saya tabung sama Latifah,” bebernya.

Joleha menyebutkan, dirinya mulai menabung sejak tahun 2005 silam. Selain uang itu akan digunakan untuk berhaji juga untuk dinikmati dimasa tuanya. Untuk menambah saldo di Bankaltimtara lebih banyak, maka uang yang ditabung di bank lain oleh Joleha ditarik dan dimasukkan ke Bankaltimtara.

Baca Juga :  BPBD Kaltara Dorong Desa Sisipkan Anggaran Desa untuk Kebutuhan Penanggulangan Bencana

“Karena dia bilang menabung di Bankaltimtara hadiah bagus-bagus, makanya saya tarik semua uang di Bank BRI dan pindahkan ke Bankaltimtara,” papar Joleha.

Tahun 2011, Joleha bersama suaminya naik ke tanah suci Mekkah. Setelah pulang dirinya pun meminta buku rekeningnya LF, tetapi LF berkelit dan terus berjanji akan mengembalikan buku tabungan korban.

“Dia janji saja katanya sebentar ya bu, tunggu uangnya keluar. Setelah saya terima buku rekening, saat cek isinya ternyata sudah tidak ada atau habis dipakai sama Latifah. Biar 1000 rupiah tidak ada sudah didalamnya,” tutur Joleha.

Sejak tahun 2005, Joleha menabung dengan jumlah uang tidak pasti. Mencapai Rp 150 juta, hingga Rp 250 juta. Sehingga saat di kalkulasi isinya mencapai Rp 2 miliar.

Baca Juga :  Ombudsman Kaltara Surati BGN Pusat, Desak Sempurnakan Juknis MBG

“Tidak pernah juga saya cek buku rekeningnya karena saking percaya sama pelaku. Waktu saya minta cek rekening koran, mulai tahun 2005 sampai sekarang tidak ada yang masuk,” terangnya.

Sebelum Joleha memperkarakan LF ke Polda Kaltara hingga dipersidangan, LF pernah memberikan kuitansi kepada korban yang tertera nominal uangnya sebesar Rp 1.6 miliar dan sebagian telah diambil oleh korban.

“Kata Latifah, saya pernah ambil uang sebanyak Rp 560 juta. Padahal selama ini biar Rp 1000 saja tidak pernah ambil. Itu bisa dilihat tidak ada pernah saya tandatangan atau buktinya. Dengan tuduhannya saya ambil segitu, maka uang saya sebenarnya ada Rp 2 miliar,” ujarnya. (*)

Reporter: Heri Muliadi

Editor: Endah Agustina

WhatsApp
TERSEDIA VOUCHER

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

3 komentar

  1. Inilah muka salah satu bank di indonesia YG TDKMAU MENJAMIN JK NASABAH kehilangan uang tabungan di BANK.. jd percuma nabung dibank kita tdk punya JAMINAN.. bank akan semena2. Terhadap NASABAH..

    1. ada jaminan dari LPS pak, dan dari bank sudah memiliki kebijakan dan mewanti2 juga daimana untuk melakukan setoran harus di lakukan sendiri, disediakan juga fasilitas untuk cek buku tabungna secara berkala dan kapan saja saat jam operasional bank, tolong di baca dari awal sampai habis ya pak, terimakasih

  2. Sebaiknya pihak Bank memilih karyawan yang amanah, kalau seperti ini tdk ada yang bertanggungjawab kasihan dong nasabah yang berharap uangnya aman di Bank malah ditelip oleh oknum.