benuanta.co.id, BULUNGAN – Beberapa hari belakangan, cuaca panas menyengat terjadi di Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan. Bahkan suhu panas mencapai 33 hingga 35 derajat celsius pada siang hari.
Saat dikonfirmasi, Forecaster Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Tanjung Harapan Farid Haridiansyah menjelaskan, cuaca panas ini disebabkan karena sebagian besar wilayah Indonesia di bagian Jawa, Kalimantan Selatan dan Sumatera tengah mengalami fase kemarau. Sehingga kondisi udara terasa lebih kering dan panas.
“Kondisi panas dan terik di wilayah Kaltara juga disebabkan oleh angin yang datang berasal dari wilayah Australia dengan kondisi kering, sehingga kurang membawa hujan ke Indonesia,” jelas Farid sapaannya, Rabu (7/5/2025).
“Hal ini juga diperparah dengan daerah sekitar Kaltara yang memiliki sirkulasi siklonik yang memengaruhi kadar atmosfer di Kaltara,” jelasnya lagi.
Farid menyebutkan, selain itu ada sirkulasi siklonik di daerah Filipina. Sehingga terdapat angin yang membawa awan-awan menuju ke titik siklonik. Sehingga cuaca lebih terasa panas karena tidak ada awan yang menutupi sinar matahari di Kaltara.
Meskipun begitu, Farid mengatakan, cuaca panas ini belum masuk dalam kondisi cuaca ekstrem karena masih dibawah 36 derajat celcius.
“Masih terbilang normal sebenarnya. Hanya saja di Kaltara sendiri kondisi cuaca sering berawan jadi panasnya jarang kita rasakan,” tuturnya.
Namun, BMKG Tanjung Harapan tetap menghimbau kepada masyarakat di Tanjung Selor untuk berhati-hati saat beraktivitas di luar ruangan dengan kondisi cuaca panas. Pasalnya jika terkena sinar matahari langsung dapat memengaruhi kesehatan kulit.
“Jadi untuk kegiatan yang banyak di luar disarankan menggunakan sunscreen atau sunblock. Karena sinar UV langsung dapat memengaruhi kesehatan kulit kita,” sebut Farid.
Berdasarkan prediksi BMKG Tanjung Harapan, kondisi ini akan terjadi untuk beberapa minggu ke depan. Sebab gelombang atmosfer di Kaltara masih aktif serta sirkulasi siklonik masih akan berpotensi terjadi di wilayah Filipina bagian Selatan. (*)
Reporter: Ikke
Editor: Endah Agustina