benuanta.co.id, NUNUKAN – Personel Pos Sei Ular, Satgas Pamtas Yonarmed 11 Kostrad menerima satu pucuk senjata api (senpi) rakitan laras panjang jenis penabur dari warga dari Desa Sekaduyan Taka, Kecamatan Sei Menggaris, kepada personel Pos Sei Ular pada Sabtu (3/5/2025).
Komandan Satgas Pamtas Yonarmed 11 Kostrad, Letkol Arm Gde Adhy Surya Mahendra mengatakan, hal ini tak terlepas dari pendekatan dan dibangunnya kepercayaan dengan masyarakat perbatasan yang akhirnya membuahkan hasil penyerahan senpi rakitan.
“Kita mengapresiasi atas kesadaran dan inisiatif warga tersebut karena telah sukarela menyerahkan senpi tersebut dengan datang ke pos langsung,” kata Adhy kepada benuanta.co.id, Selasa (6/5/2025).
Kehadiran Satgas Pamtas tidak hanya dalam tugas pokok menjaga batas negara, tetapi juga hadir sebagai mitra masyarakat untuk mewujudkan lingkungan yang aman dan damai di wilayah perbatasan. Warga yang memberikan senpi berinisial M (38) berprofesi sebagai petani.
Adhy juga mengaku jika pihaknya selama ini intens membangun komunikasi sosial yang efektif, rutin melakukan anjangsana, dan terlibat aktif dalam kehidupan warga, mulai dari kegiatan sosial, pelayanan kesehatan, hingga edukasi hukum dan keamanan.
“Pendekatan kekeluargaan tersebutlah yang membuat masyarakat merasa aman, dihargai, dan akhirnya membuka diri,” ungkapnya.
Ia menyampaikan, dengan pendekatan teritorial yang humanis dan berkelanjutan, personel perbatasan terus membangun perbatasan sebagai wilayah yang damai, aman, dan penuh kebersamaan antara prajurit dan rakyat.
“Jadi senjata rakitan yang diserahkan telah kami diamankan dan akan diproses sesuai prosedur serta dilaporkan kepada komando atas,” ucapnya.
Adhy mengatakan ini merupakan langkah dan menjadi contoh konkret dalam mendukung upaya pencegahan peredaran senjata ilegal di wilayah perbatasan.
“Selama ini masyarakat banyak yang ingin mengembalikan senjata namun ada ketakutan dari mereka, makanya kita terus melakukan pendekatan dan memberikan penyampaian agar mereka mau mengembalikan secara sukarela tanpa ada paksaan,” tutupnya. (*)
Reporter: Novita A.K
Editor: Yogi Wibawa