benuanta.co.id, TARAKAN – Bibit siklon 99W di Laut Filipina mempengaruhi kondisi cuaca Kalimantan Utara (Kaltara), Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat waspada cuaca ekstrem.
Kepala BMKG Tarakan, M. Sulam Khilmi menuturkan secara tidak langsung berpengaruh pada kondisi cuaca Indonesia termasuk Kaltara. Selain itu, cuaca ekstrem ini juga dipengaruhi oleh aliran udara basah dari daratan Asia.
“Di periode perubahan dari musim hujan masuk ke musim kemarau Pancaroba. Memang ada pertemuan masa udara kering dari Australia dan masa udara basah dari Asia,” ujarnya, Senin (5/5/2025).
Ia menjelaskan, wilayah Kaltara sampai seminggu depan itu masih berpotensi terjadi pertemuan awan-awan hujan. Sehingha berpotensi juga pada angin kencang, terutama di sore, malam dan menjelang dini hari.
Angin kencang yang terjadi diperkirakan mencapai 16 knot. Dimana 16 knot hampir 30 km per jam. Kecepatan ini dapat memberikan daya rusak dan dapat berpotensi menjadi cuaca ekstrem.
Selama tiga hari kedepan, terdapat beberapa wilayah yang berpotensi mengalami cuaca ekstrem seperti Bulungan, Nunukan, Tana Tidung, Tarakan dan Malinau .
“Tanggal 6 itu Tarakan, Bulungan, Nunukan, Tanah Tidung dan Malinau. Semua ya 5 kabupaten kota ada potensi cuaca ekstrim. Kemudian untuk tanggal 7 itu hanya di prediksi 2 kabupaten, Tanah Tidung dan Malinau saja,” jelasnya.
“Berpotensi ada cuaca ekstrim. Baik hujan intensitas lebat ataupun angin kencang. Ini kebanyakan di malam hari ya dominan,” pungkasnya. (*)
Reporter: Sunny Celine
Editor: Yogi Wibwaa