Wabup Nunukan Hermanus Ziarah ke Makam Leluhur

benuanta.co.id, NUNUKAN – “Melupakan leluhur sama halnya dengan menjadi sungai tanpa hulu.” Kalimat bijak ini bukan sekadar kutipan bagi Wakil Bupati Nunukan, Hermanus. Ia menjadikannya sebagai falsafah hidup, dan itulah yang tercermin dalam setiap langkahnya, terutama ketika melakukan kunjungan ke wilayah pedalaman seperti Sebuku, Sembakung, dan Lumbis.

Pada Ahad (4/5), saat berkunjung ke kawasan perusahaan Mandiri Group di Desa Payan, Kecamatan Sembakung, Hermanus kembali menunjukkan keteguhan hatinya dalam melestarikan nilai-nilai budaya dan spiritual. Sebelum menghadiri pertemuan bersama Kerukunan Komunitas Karyawan Lokal Desa Payan (K3LDP), ia menyempatkan waktu menziarahi sebuah makam tua yang berada tak jauh dari lokasi perusahaan.

Ziarah itu bukan sekadar rutinitas. Ia menjalani setiap tahapan ritual dengan penuh kekhusyukan, sesuai dengan tradisi Suku Agabag yang ia yakini sejak kecil. Dengan tenang dan penuh penghormatan, Hermanus mengeluarkan pinang segar, daun sirih, dan kapur dari dalam tasnya. Pinang itu ia belah menjadi tiga bagian, lalu meletakkannya di atas sirih yang telah diolesi kapur putih. Di sampingnya, ia letakkan sebotol susu, beberapa batang rokok, dan sejumlah uang sebagai bentuk penghormatan kepada arwah para leluhur.

Baca Juga :  Batas Negara Berubah, Warga Indonesia di Sebatik Masuk Wilayah Malaysia

Ritual ditutup dengan taburan beras kuning dan doa, yang kali ini dipanjatkan bersama Ketua TBBR Kalimantan Utara, Muriono. Dalam suasana hening itu, makna penghormatan terhadap leluhur tidak hanya terasa dalam simbol, tapi juga dalam sikap.

“Sebagai orang Kalimantan, kita percaya bahwa setiap tempat punya leluhur yang dulu membuka jalan. Mereka layak dihormati dan didoakan,” kata Hermanus Senin (5/5/2025). “Kalau kita bisa mendoakan mereka hari ini, anak cucu kita kelak juga akan ingat dan mendoakan kita.”

Baca Juga :  Komitmen Dukung Pergerakan, Hermanus Mundur dari Sekum Badan Presidium 0008 Kabudaya Perbatasan 

Bagi Hermanus, ziarah bukan hanya tentang masa lalu. Ia adalah jembatan antara generasi, pengingat bahwa semua pencapaian hari ini tidak datang dari ruang hampa, melainkan dari perjuangan mereka yang lebih dahulu hadir. Itulah mengapa ia meyakini pentingnya menanamkan nilai-nilai tradisi dan budaya kepada generasi muda.

“Jas Merah,” tegasnya, mengutip Bung Karno. “Jangan Sekali-kali Melupakan Sejarah – termasuk sejarah yang dibangun oleh para leluhur kita sendiri.” (*)

Baca Juga :  Irwan Sabri Buka Camp Paskah Persekutuan Kaum Bapak Gereja Toraja Klasis Kaltara 2025

Reporter: Darmawan

Editor: Ramli

WhatsApp
TERSEDIA VOUCHER

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *