benuanta.co.id, TARAKAN – Cuaca panas terik di Kota Tarakan belakangan hari ini disebabkan kelembapan udara rendah, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meminta masyarakat tidak beraktivitas lama di bawah sinar matahari.
Berdasarkan pantauan cuaca, Kota Tarakan saat ini berada di 32 derajat namun terasa sangat panas. Terkait hal tersebut, Kepala BMKG Kota Tarakan, M. Sulam Khilmi menuturkan belakangan ini Kota Tarakan terasa sangat panas dikarenakan kelembapan udara Tarakan berada di bawah normal.
“Ini rasanya yang kita alami sebagai warga Tarakan seperti panas banget karena kelembapan udaranya rendah. Jadi kandungan uap air di udara ini sedikit berkurang,” ujarnya, Senin (5/5/2025).
Ia menjelaskan di Kalimantan Utara (Kaltara) sendiri tidak ada musim kemarau, namun cuaca panas seperti ini merupakan hal yang wajar untuk wilayah Kaltara. Menurutnya tubuh memang perlu beradaptasi dengan kondisi panas terik.
Dijelaskan Khilmi, wajar saat kandungan uap air rendah tubuh akan merasakan panas yang berbeda dari biasanya.
“Angkanya normal ya, 32 sampai 33 itu normal ya. Namun kita lihat lagi kelembapan udaranya, misalnya kita biasanya 80, terus dia jadi 70. Ini yang tubuh kita perlu adaptasi karena sudah terbiasa lembab terus tidak lembab jadi rasanya seperti panas sekali,” jelasnya.
Ia menyarakan masyarakat agar tidak berkegiatan lama di bawah sinar matahari untuk mencegah dehidrasi. Selain itu, harus mengkonsumsi air yang banyak agar cairan tubuh tetap terjaga.
“Teriknya matahari, dijaga level kecukupan cairan dalam tubuh, kemudian dihindari juga kegiatan-kegiatan yang di bawah sinar matahari langsung terutama siang ataupun sore hari,” pungkasnya. (*)
Reporter: Sunny Celine
Editor: Yogi Wibawa