benuanta.co.id, NUNUKAN – Komunitas masyarakat adat Tidung Kabupaten Nunukan menggelar Pekan Budaya Kalimantan sebagai upaya pelestarian warisan budaya yang hampir terlupakan akibat perkembangan teknologi dan zaman. Kegiatan ini berlangsung meriah di Baloy Adat Binusan, dan melibatkan berbagai suku yang ada di wilayah Pulau Nunukan.
Koordinator Suku Adat Tidung Kabupaten Nunukan, H. Sura’i, menyatakan bahwa acara ini tidak hanya menampilkan budaya suku Tidung, namun juga berbagai budaya lain dari Kalimantan.
“Budaya Kalimantan ini bukan hanya Tidung, bukan hanya japin atau kuntau, tapi juga rudot dan budaya suku lain yang kami kembangkan bersama,” kata H.Sura’i, kepada benuanta.co.id, Ahad (4/5/2025)
Pekan budaya ini turut berkolaborasi dengan Politeknik Negeri Nunukan, dalam rangka mendorong generasi muda untuk mengenal, mencintai, dan melestarikan budaya lokal.
“Ini juga ajang silaturrahmi, karena ada dari Kecamatan Lumbis, Sebuku, Sembakung, Sei Manggarai, Sembakung Atulai dan Sebatik, semuanya berkumpul di Baloy Adat Binusan,” tambah H. Sura’i.
Menurutnya, Desa Binusan sebagai lokasi asli suku Tidung di tengah Kota Nunukan memang kerap menjadi pusat kegiatan seni dan budaya. Ia menjelaskan, biasanya pegelaran budaya Tidung identik dengan pantai dan menampilkan tarian japin serta tari pesisir. Namun, dalam pekan budaya kali ini, masyarakat juga dapat menyaksikan ragam budaya dari suku-suku lain di Kalimantan. (*)
Reporter: Darmawan
Editor: Ramli