Gempa M6,0 Guncang Pohuwato, Dampaknya Sampai Kaltara

benuant.co.id, TARAKAN – Gempa bumi tektonik dengan magnitudo M6,0 mengguncang wilayah Wanggarasi, Kabupaten Pohuwato, Gorontalo pada Sabtu malam, 3 Mei 2025, pukul 19.51 WIB. Guncangan terasa cukup kuat di sejumlah wilayah di Sulawesi dan Kalimantan bagian utara.

Direktur Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Dr. Daryono, S. Si., M. Si., melaporkan pusat gempa terletak di darat pada koordinat 0,57° LU dan 121,68° BT, sekitar 32 km barat laut dari Kabupaten Pohuwato dengan kedalaman 98 km.

“Ini adalah gempa menengah yang terjadi akibat deformasi dalam Lempeng Laut Sulawesi,” katanya melalui press release pada Sabtu (3/4/2025).

Baca Juga :  Babak Baru, Kasus Pembobolan Rekening Nasabah BNI Bergulir ke Ranah Hukum

Menurut analisis mekanisme sumber, gempabumi ini memiliki pola pergerakan mendatar-naik atau oblique-thrust fault, yang umum terjadi di wilayah tektonik aktif seperti Sulawesi bagian utara.

“Jenis patahannya menunjukkan kombinasi pergerakan mendatar dan naik,” ujarnya.

Dampak gempabumi dirasakan cukup signifikan di beberapa daerah, terutama Boalemo dan Kabupaten Pohuwato yang mencatat skala intensitas IV MMI.

“Di wilayah ini, getaran terasa kuat dalam rumah, pintu dan jendela berderik, bahkan gerabah pecah,” tuturnya.

Baca Juga :  Klaim Asuransi Kecelakaan Jasa Raharja Wajib Disertai Laporan Polisi

Sementara itu, wilayah lain seperti Gorontalo, Gorontalo Utara, Manado, Tarakan, Nunukan, Bolaang Mongondow, Luwuk, hingga Berau, merasakan getaran dengan intensitas III MMI.

“Di daerah tersebut, masyarakat merasakan seolah-olah ada truk besar yang melintas di sekitar rumah mereka,” jelasnya.

BMKG juga melaporkan, hasil pemodelan menunjukkan tidak ada parameter yang mendukung terbentuknya tsunami.

“Gempa bumi ini tidak berpotensi memicu tsunami,” imbuhnya.

Hingga pukul 20.30 WIB, BMKG telah mencatat satu gempa susulan atau aftershock dengan magnitudo M3,1.

Baca Juga :  5 Rumah di Jalan Cenderawasih Kota Tarakan Hangus Terbakar

“Kita tetap akan terus memantau perkembangan aktivitas seismik pascagempa utama,” tambahnya.

BMKG mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak mudah percaya pada informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.

“Jangan percaya hoaks, pastikan informasi hanya dari BMKG,” imbaunya.

Selain itu, masyarakat diminta untuk memeriksa kondisi bangunan tempat tinggal masing-masing sebelum kembali ke dalam rumah.

“Pastikan struktur rumah Anda cukup tahan gempa dan tidak mengalami kerusakan yang membahayakan keselamatan,” tutupnya. (*)

Reporter: Eko Saputra

Editor: Ramli

WhatsApp
TERSEDIA VOUCHER

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *