Ekspor Barang dari Kaltara Meningkat 50,88 Persen

benuanta.co.id, BULUNGAN – Ekspor barang melalui pelabuhan di Provinsi Kalimantan Utara pada Maret 2025 mengalami peningkatan sebesar 50,88 persen dibanding Februari 2025, yaitu dari US$90,93 juta menjadi US$137,19 juta.

Komoditi ekspor melalui pelabuhan di Provinsi Kalimantan Utara pada Maret 2025 seluruhnya merupakan komoditi barang nonmigas. Nilai ekspor nonmigas periode Januari hingga Maret 2025 mencapai US$338,13 juta atau turun sebesar 62,66 persen dibanding periode yang sama di tahun 2024.

Hal tersebut dikatakan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Utara Mas’ud Rifa’i, peningkatan ekspor Maret 2025 dibandingkan dengan Februari 2025 disebabkan oleh meningkatnya ekspor kelompok barang nonmigas, yaitu ekspor gas alam yang naik sebesar 10,30 persen, hasil industri naik sebesar 23,29 persen, dan hasil tambang naik sebesar 73,22 persen. Sementara itu, ekspor hasil pertanian mengalami penurunan sebesar 6,81 persen dibanding Januari 2025.

“Untuk ekspor asli Kalimantan Utara pada Maret 2025, mencapai US$132,37 juta, mengalami peningkatan 42,33 persen dibandingkan dengan kondisi bulan sebelumnya (Februari 2025) yang mencapai US$93,00 juta,” ucapnya dikutip dalam rilis resminya, Sabtu (3/4/2024).

Baca Juga :  416 Jemaah Haji Kaltara Diberangkatkan ke Tanah Suci

“Secara lebih terperinci, seluruh sektor mengalami peningkatan dengan peningkatan terbesar pada sektor hasil tambang sebesar 73,22 persen atau menjadi US$88,41 juta, dan sektor gas alam yang mengalami peningkatan sebesar 10,30 persen atau menjadi sebesar US$0,71 juta,” lanjut Mas’ud.

Mas’ud menjelaskan, perkembangan nilai ekspor melalui pelabuhan di Provinsi Kalimantan Utara menurut golongan barang HS 2 digit. Jika dibandingkan dengan Februari 2025, pada Maret 2025 terjadi peningkatan nilai ekspor pada sebagian besar golongan barang HS 2 digit di Provinsi Kalimantan Utara.

Adapun lima negara tujuan utama ekspor melalui pelabuhan di Provinsi Kalimantan Utara pada Februari 2025 adalah Tiongkok, Filipina, Malaysia, Jepang, dan India dengan nilai ekspor masing-masing mencapai US$61,64 juta, US$25,66 juta, US$9,42 juta, US$7,82 juta, dan US$7,60 juta. Peranan kelima negara tersebut dalam ekspor Provinsi Kalimantan Utara mencapai 81,74 persen terhadap total ekspor Maret 2025.

“Total nilai ekspor nonmigas Maret 2025 ke 8 negara tujuan mencapai US$129,54 juta atau naik 54,57 persen dibanding Februari 2025. Peningkatan tersebut disebabkan oleh meningkatnya nilai ekspor ke sebagian besar negara tujuan utama seperti Tiongkok sebesar 59,84 persen, Malaysia sebesar 133,58 persen, Jepang sebesar 330,46 persen, Korea Selatan sebesar 33,21 persen, dan Thailand sebesar 210,19 persen,” jelasnya.

Baca Juga :  Identitas Daerah, Aksesoris Budaya Kaltara Diharapkan Digemari Anak Muda 

Sedangkan Impor Kalimantan Utara pada Maret 2025 mengalami penurunan bila dibanding Februari 2025, yaitu turun sebesar 12,32 persen atau menjadi US$83,05 juta. Komoditi barang migas tercatat tidak melakukan impor pada Maret 2025. Sedangkan untuk komoditi barang nonmigas tercatat melakukan impor sebesar US$83,05 juta.

Penurunan nilai impor pada Maret 2025 disebabkan oleh penurunan nilai impor komoditi barang hasil industri menjadi sebesar US$82,66 juta atau turun 12,28 persen dan nilai impor hasil tambang turun menjadi sebesar US$0,40 juta atau turun 19,84 persen.

“Adapun hasil pertanian tercatat tidak melakukan transaksi impor pada Maret 2025. Secara kumulatif bulan berjalan, nilai impor Provinsi Kalimantan Utara periode Januari hingga Maret 2025 mencapai US$203,47 juta dan bila dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2024 terjadi penurunan sebesar 33,14 persen,” tuturnya.

Baca Juga :  Ekonom Nilai Proyek KIPI dan KIHI Bakal Jadi Penyokong Tenaga Kerja Lokal

“Pada Maret 2025, Provinsi Kalimantan Utara tercatat tidak melakukan transaksi impor berupa barang migas,” imbuhnya.

Impor produk nonmigas Provinsi Kalimantan Utara pada Maret 2025 sebesar US$ 83,05 juta berasal dari Tiongkok, Singapura, Malaysia, dan negara lainnya dengan besaran masing-masing mencapai US$68,21 juta, US$6,79 juta, US$3,28 Juta, dan US$4,77 juta.

“Jika kita dibandingkan dengan Februari 2025, impor nonmigas pada Maret 2025 mengalami penurunan sebesar 12,32 persen,” ungkap Mas’ud.

Secara kumulatif nilai impor nonmigas pada periode Januari hingga Maret 2025 tercatat sebesar US$203,47 juta, mengalami penurunan sebesar 32,99 persen dibandingkan periode yang sama di tahun 2024.

Neraca perdagangan Provinsi Kalimantan Utara Maret 2025 mengalami surplus sebesar US$54,14 juta atau naik 1.528,14 persen dibandingkan Februari 2025. Selama Januari hingga Maret 2025, neraca perdagangan Provinsi Kalimantan Utara mengalami surplus US$134,66 juta atau turun sebesar 77,60 persen dibandingkan periode yang sama di tahun 2024. (*)

Reporter: Ikke

Editor: Endah Agustina

WhatsApp
TERSEDIA VOUCHER

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *