May Day, Buruh di Ibukota Kaltara Minta Bentuk Satgas PHK dan Batasi TKA

benuanta.co.id, BULUNGAN – May Day yang jatuh 1 Mei diperingati oleh semua buruh untuk menyuarakan semua kebutuhannya yang belum terpenuhi selama bekerja. Seperti yang dilaksanakan Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Kalimantan Utara Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) dengan melakukan orasi terpusat di Tugu Cinta Damai Tanjung Selor.

Salah satu inisiator aksi yaitu Ketua Forum Intelektual Kaltara, Joko Supriadi mengatakan, kegiatan peringatan Hari Buruh selain untuk membangun kesadaran juga ingin membangkitkan keberanian dari semua komunitas dan organisasi untuk bersuara.

Baca Juga :  TP PKK Kaltara Gelar Pelatihan di Lapas Nunukan: Bekal Keterampilan untuk Hidup Lebih Baik Setelah Bebas

“Kita lakukan aksi karena kita mulai merasa cemas karena kontrol semakin lemah terhadap pembangunan,” ucapnya, 1 Mei 2025.

Adapun tuntutan buruh FSPMI menurut isu nasional adalah penghapusan out sourching, membentuk satuan tugas (Satgas) pemutusan hubungan kerja (PHK) selama menghadapi resesi ekonomi, dan wujudkan upah layak.

“Lindungi buruh dengan mengesahkan rancangan undang-undang (RUU) ketenagakerjaan yang baru, lindungi pekerja rumah tangga sahkan RUU PPRT, berantas korupsi sahkan RUU perampasan aset,” ujarnya.

Baca Juga :  Petugas Gabungan Gagalkan Keberangkatan 25 CPMI Ilegal ke Malaysia, 8 Lainnya Melarikan Diri

Sedangkan isu di Provinsi Kaltara di antaranya tuntaskan permasalahan kebun plasma rakyat Kaltara, benahi infrastruktur Jalan Tanjung Selor menuju Kecamatan Peso lalu dari Tanjung Selor menuju Tanjung Palas Timur dan membuka lapangan kerja untuk masyarakat Kaltara yang berkeadilan.

Selanjutnya, pembatasan Tenaga Kerja Asing (TKA) di Kaltara, kembalikan insentif guru di Kaltara keputusan yang dibuat tidak adil, Perda Perlindungan Tenaga Kerja Lokal perlu di kaji ulang oleh DPR dan harus melibatkan semua elemen masyarakat Kaltara dan lain-lainnya.

Baca Juga :  Ombudsman Kaltara Surati BGN Pusat, Desak Sempurnakan Juknis MBG

“Harapan kita kepada pemerintah agar mendengar keluhan mereka yang selama ini terkurung dalam ruang diskusi,” tuturnya. (*)

Reporter: Heri Muliadi

Editor: Endah Agustina

WhatsApp
TERSEDIA VOUCHER

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *