benuanta.co.id, TARAKAN – Minat masyarakat Kota Tarakan untuk berhaji terus meningkat. Hal ini menyebabkan waktu tunggu pendaftaran haji semakin panjang, bahkan kini mencapai 38 tahun. Meski begitu, biaya haji tahun ini justru mengalami penurunan sedikit dari tahun sebelumnya.
Kasi Penyelenggara Haji dan Umrah Kemenag Tarakan, H. Asmawam, mengungkapkan antusiasme ini tentu saja akibat dari tingginya animo dan niat umat islam untuk melaksanakan salah satu rukun Islam ini.
“Untuk Tarakan daftar tunggunya sudah mencapai kurang lebih 38 tahun. Ini menunjukkan antusiasme masyarakat sangat tinggi,” katanya kepada benuanta.co.id, Selasa (29/4/2025).
Untuk memperoleh nomor porsi, masyarakat perlu menyetorkan uang muka atau DP sebesar Rp25 juta. “DP-nya itu sebesar 25 juta rupiah. Setelah itu, baru mereka bisa mendapatkan nomor porsi,” jelasnya.
Total biaya perjalanan haji tahun ini berada di kisaran Rp50 juta, lebih rendah dibanding tahun-tahun sebelumnya. “Biaya haji tahun ini sekitar 50 juta rupiah, ada sedikit penurunan dibanding sebelumnya,” tambahnya.
Situasi ini mendorong masyarakat untuk mendaftar lebih dini. “Kalau mau berhaji sekarang, ya harus mendaftar sejak usia muda karena antreannya panjang sekali,” ucapnya.
Di sisi lain, keberangkatan haji tahun ini tetap berjalan lancar. Dari 150 calon jemaah haji Tarakan, semuanya sudah menyelesaikan persiapan manasik dan pemeriksaan kesehatan. “Semua jamaah kita tahun ini sudah siap 100 persen,” tegasnya.
Jemaah diberangkatkan dalam dua kloter, yaitu Kloter 5 dan 6, dengan jadwal masing-masing pada 11 Mei dan 13 Mei 2025. “Kloter lima berangkat 11 Mei dan Kloter enam berangkat 13 Mei ke Balikpapan,” urainya.
Kemenag juga memastikan kesiapan pendamping bagi para jemaah lansia. “Kami punya sembilan orang jemaah di atas 70 tahun, dan semuanya disiapkan pendamping dari keluarganya,” tuturnya.
Ia mengimbau agar masyarakat yang ingin berhaji ke depan bisa segera mendaftar dan menyesuaikan dengan kemampuan finansial dan kesiapan fisik. “Kami minta masyarakat persiapkan diri sejak awal, baik secara finansial maupun kesehatan,” tutupnya. (*)
Reporter: Eko Saputra
Editor: Ramli