benuanta.co.id, NUNUKAN – Tren menikmati kopi pinggir jalan kini semakin diminati kalangan muda di Nunukan. Salah satu yang mencuri perhatian adalah Kopi Pandawa, yang hadir dengan konsep sederhana namun berkualitas, serta harga yang ramah di kantong.
Buka setiap hari mulai pukul 11 siang, Kopi Pandawa hadir di dua titik strategis yakni di Jalan Pelabuhan Baru dan Alun-Alun Kota Nunukan, Kabupaten Nunukan. Tempat ini menjadi alternatif favorit bagi warga yang ingin menikmati kopi berkualitas tanpa perlu mengeluarkan biaya besar.
Salah satu pelanggan setia, Hardin, mengaku sering membeli Kopi Pandawa karena praktis dan rasanya tak kalah dari coffee shop. “Saya cukup sering beli Kopi Pandawa karena lebih cepat dan praktis. Selain itu, harga dan rasanya juga nggak kalah dari yang di coffee shop,” kata Hardin, Selasa (29/4/2025).
Dengan harga mulai dari Rp8.000 hingga Rp12.000, Kopi Pandawa menawarkan berbagai pilihan menu seperti Americano, Pandawa Susu, Chocolate, Salted Caramel, hingga Kopi Susu Gula Aren. Varian best seller-nya, Kopi Susu Pandawa, menjadi favorit karena perpaduan rasa kopi yang tidak terlalu pahit dan manis yang pas.
“Rasanya enak banget! Kopinya nggak pahit, dan gulanya juga nggak terlalu manis, jadi perpaduan rasanya pas banget,” tambah Hardin.
Tidak hanya sekadar menawarkan kopi, Kopi Pandawa juga menjawab kebutuhan masyarakat yang ingin menikmati kopi dengan cepat dan praktis di tengah kesibukan. Konsep ini menjadikannya sebagai bagian dari gaya hidup baru di kalangan masyarakat Nunukan.
Abdi, pemilik Kopi Pandawa mengungkapkan dalam sehari ia bisa menjual antara 50 hingga 60 gelas kopi. “Kalau malam Minggu atau hari libur bisa sampai 100 gelas. Sering habis, apalagi kalau ramai anak muda dan orang kantoran yang nongkrong,” jelasnya.
Meski baru berjalan sekitar empat bulan, usaha ini sudah menunjukkan potensi besar. Abdi menyebut omzet harian yang diperoleh berkisar antara Rp80.000 hingga Rp200.000.
Dengan pertumbuhan tren kopi pinggir jalan yang semakin pesat, Kopi Pandawa tidak hanya menjadi tempat ngopi biasa, tetapi juga simbol gaya hidup baru yang menggabungkan kepraktisan, cita rasa, dan keterjangkauan di tengah kota kecil seperti Nunukan. (*)
Reporter: Darmawan
Editor: Ramli