benuanta.co.id, TARAKAN – Kasus pencurian terjadi di salah satu losmen di Jalan Mulawarman, pada 15 April 2025 dini hari. Seorang pria yang diketahui bernama Gusman diduga mengambil televisi dari salah satu kamar losmen setelah mengetahui pintunya tidak terkunci usai tamu check-out.
Salah satu staf losmen, Desy, menjelaskan, pencuri memasuki kamar sekitar pukul 00.00 lewat.
“Pintu kamar rupanya tidak dikunci lagi oleh tamu yang sudah check-out, jadi si pencuri mungkin lihat pintu terbuka dan langsung masuk,” ungkapnya kepada benuanta.co.id, Senin (28/4/2025).
Desy melanjutkan, aksi pencurian baru diketahui setelah memeriksa rekaman CCTV yang baru diterima beberapa hari setelah kejadian. “Bos saya baru dapat CCTV beberapa hari lalu, baru kelihatan siapa yang ambil TV itu,” katanya.
Dari penyelidikan internal, pihak losmen menemukan pelaku tinggal di belakang SPBU Lapangan. “Kami datangi rumahnya, tapi keluarganya bilang dia jarang pulang,” tuturnya.
Ia menambahkan, keluarga pelaku juga mengaku bahwa Gusman memang sering terlibat kasus pencurian. “Keluarga bilang dia sudah terkenal sering mencuri, bahkan di rumahnya sendiri dia suka ambil barang orang,” katanya.
Upaya untuk meminta pertanggungjawaban dari keluarga pelaku pun gagal. “Kami sempat minta keluarga ganti rugi, tapi mereka menolak,” ungkapnya.
Beruntung, ada tamu losmen yang mengenal pelaku dan memiliki nomor teleponnya, sehingga sempat dihubungi untuk meminta itikad baik. Namun, pelaku justru menghindar setelah mengakui televisi tersebut sudah dijual.
“Dia bilang TV sudah dijual, habis itu nomor kami diblokir,” ujar Desy.
Tidak tinggal diam, pihak losmen kemudian melacak lokasi penjualan TV berdasarkan informasi dari pelaku. Pihak losmen akhirnya berhasil menebus televisi tersebut dari orang yang membeli barang itu.
“Kami datangi tempat yang dia bilang, lalu orang yang beli TV itu minta ditebus. Kami tebus dan sekarang TV sudah kembali ke kami,” jelasnya.
Meski begitu, pelaku hingga kini belum ditemukan. Ia menyesalkan sikap pelaku yang sama sekali tidak menunjukkan itikad baik untuk bertanggung jawab. Melihat kondisi tersebut, Desy berharap pengelola penginapan lain di sekitar Tarakan lebih waspada.
“Kami minta tolong posting agar penginapan lain hati-hati sama orang ini. Takutnya nanti ada korban lain lagi,” tandasnya. (*)
Reporter: Eko Saputra
Editor: Ramli