UBT Rencana Realisasi Prodi Teknik Pertambangan, Dorong Putra Daerah Kelola SDA

benuanta.co.id, TARAKAN – Universitas Borneo Tarakan (UBT) memiliki rencana membuka program studi (Prodi) Teknik Pertambangan sebagai respons atas potensi sumber daya alam yang melimpah di Kalimantan Utara (Kaltara). Hal ini disampaikan langsung oleh Rektor UBT, pada sambutan kunjungan kerja Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi pada Rabu (23/4/2025).

Rektor UBT, Prof. Dr. Yahya Ahmad Zein, S.H., M.H., menyampaikan langkah ini menjadi bagian dari visi kampus untuk menghadirkan pendidikan tinggi yang relevan, dengan kebutuhan lokal serta memberdayakan generasi muda di wilayah perbatasan. Ia juga mengatakan, pembukaan prodi ini didorong oleh realita potensi tambang yang besar di Kalimantan, khususnya di Kaltara.

“Kami melihat daerah ini (Kaltara) sangat kaya akan sumber daya mineral, namun masih banyak yang belum dikelola oleh SDM lokal,” ujarnya.

Baca Juga :  Hendak Angkut Sembako ke Nunukan, KM Mega Buana Nyaris Tenggelam di Perairan Jembatan Besi

Ia menambahkan, kehadiran prodi Teknik Pertambangan diharapkan dapat menjadi jalan bagi putra-putri daerah untuk tampil sebagai pelaku utama di sektor ini. Prof. Yahya juga menegaskan, UBT ingin mencetak lulusan yang tidak hanya kompeten secara akademik, tetapi juga memiliki kepekaan terhadap konteks lokal.

“Dengan adanya prodi ini nanti, kami berharap tambang-tambang lokal dapat dikelola secara profesional oleh anak-anak daerah sendiri,” tegasnya.

Menurutnya, hal ini juga akan memperkuat posisi Kaltara sebagai daerah yang mandiri dan berdaya saing. Untuk pastinya kapan akan diadakan Prodi tersebut, belum ada waktu yang valid. Namun, saat ini hal tersebut masih diusahakan oleh seluruh civitas akademik di lingkungan UBT.

Menanggapi rencana ini, Ketua Pelaksana Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) 2025, Prof. Tjitjik Sri Tjahjandarie, Ph.D., mendorong UBT untuk menjalin kolaborasi dengan kampus-kampus lain demi memperkuat kualitas pendidikannya.

Baca Juga :  Korsleting Listrik Diduga Picu Kebakaran di Jalan Cenderawasih, Kerugian Capai Rp 1,5 Miliar 

“Kami sangat mendukung langkah UBT membuka prodi Teknik Pertambangan. Namun tentu saja, setiap prodi baru harus terus dibina dan ditopang dengan kerja sama lintas institusi,” ujarnya.

Prof. Tjitjik memberikan contoh kerja sama yang dapat dilakukan, salah satunya seperti yang terjadi pada Fakultas Kedokteran UBT.

“Fakultas Kedokteran UBT yang masih baru juga bisa menjalin koordinasi dengan UI atau UNNES dalam hal sarana dan prasarana. Hal serupa juga bisa dilakukan untuk prodi Teknik Pertambangan nanti,” jelasnya.

Ia menekankan sinergi antar kampus menjadi strategi penting dalam membangun kualitas pendidikan tinggi yang merata. Menurutnya, kolaborasi ini tidak hanya soal infrastruktur, tetapi juga pertukaran dosen, kurikulum, hingga praktik lapangan.

Baca Juga :  Demonstrasi Penolakan Masuknya GRIB Jaya di Tarakan

“Yang paling penting adalah bagaimana membangun jejaring akademik yang saling memperkuat, sehingga mahasiswa UBT bisa mendapatkan pengalaman belajar yang setara dengan kampus besar,” tambahnya.

Rencana pembukaan prodi Teknik Pertambangan ini pun disambut antusias oleh mahasiswa. Salah satunya, Ariyanti, mahasiswa Fakultas Teknik, menyatakan harapannya agar prodi baru ini segera terealisasi. Ia berharap, UBT terus memperluas prodi-prodi strategis yang memberi peluang lebih besar bagi pengembangan karier putra daerah.

“Ini adalah kabar baik tentunya bagi teman-teman asli dari daerah yang ingin berkontribusi di bidang pertambangan. Apalagi kalau bisa belajar langsung di tanah kelahiran sendiri,” tuntasnya. (*)

Reporter: Eko Saputra

Editor: Ramli

WhatsApp
TERSEDIA VOUCHER

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *