benuanta.co.id, NUNUKAN – Jembatan darurat penghubung antar desa di Kecamatan Krayan Barat, Kabupaten Nunukan, mengalami kerusakan parah hingga terputus akibat tingginya curah hujan yang melanda wilayah Dataran Tinggi Krayan dalam beberapa bulan terakhir. Jembatan yang dibangun menggunakan kayu gelondongan oleh kontraktor pada tahun 2016 silam kini tak lagi dapat dilalui setelah diterjang banjir.
Kondisi ini berdampak pada enam desa di sekitar lokasi jembatan, namun Desa Kurid menjadi yang paling terdampak karena jembatan tersebut merupakan satu-satunya akses penghubung warga menuju wilayah lain di Dataran Tinggi Krayan.
Menanggapi situasi darurat ini, Bupati Nunukan H. Irwan Sabri langsung mengambil langkah cepat dengan mengalokasikan dana perawatan untuk pembangunan jembatan darurat baru. Proses pembangunan saat ini tengah berlangsung dan diperkirakan akan rampung dalam waktu satu pekan.
“Pembangunan jembatan ini tidak lepas dari kerja sama masyarakat setempat. Kami semua gotong royong. Mungkin dalam waktu dekat jembatan sudah bisa digunakan kembali,” kata Padan Utham, warga Krayan Barat, Rabu (22/4/2025).
Arifin Marten, tokoh masyarakat setempat, menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Kabupaten Nunukan yang sigap dalam menangani bencana tersebut. “Terima kasih atas respon cepat dari Bupati Nunukan melalui Dinas PUPR. Ini menunjukkan perhatian yang besar kepada masyarakat di pedalaman,” katanya.
Meskipun pembangunan jembatan darurat tengah dilakukan, masyarakat berharap agar Pemkab Nunukan dapat menganggarkan dana untuk pembangunan jembatan permanen atau semi permanen dalam APBD 2026. Harapan tersebut juga disampaikan oleh Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Nunukan, Ryan Antoni.
“Pak Bupati adalah contoh pemimpin daerah yang patut diapresiasi. Namun, jembatan yang dibangun sekarang hanya bersifat sementara. Aspirasi masyarakat untuk jembatan permanen harus diakomodir dalam APBD 2026,” jelasnya.
Ia menambahkan, dengan komitmen yang ditunjukkan oleh pemerintah daerah, dirinya optimis aspirasi warga Krayan Barat dapat direalisasikan dalam waktu dekat, sehingga akses vital antar desa di kawasan Dataran Tinggi Krayan dapat kembali normal dan lebih tahan terhadap bencana. (*)
Reporter: Darmawan
Editor: Ramli