benuanta.co.id, TARAKAN – Tumpukan sampah di pesisir Pantai Amal kembali jadi sorotan. Meski telah berulang kali dibersihkan, kondisi ini terus terulang, mencerminkan kesadaran kolektif masyarakat yang masih rendah dalam menjaga kebersihan lingkungan wisata.
Kepala Bidang Pengelolaan Sampah DLH Tarakan, Edhy Pujianto, S.P., M.P. mengatakan meskipun banyak kelompok masyarakat telah melakukan aksi bersih pantai, sampah tetap datang silih berganti.
“Kita prihatin karena ini cerminan potret kesadaran kita bersama yang memang masih rendah,” katanya kepada benuanta.co.id, Jumat (18/4/2025).
Menurut Edhy, sebagian besar sampah berasal dari aktivitas wisatawan dan limbah sisa pelampung rumput laut yang hanyut terbawa arus pasang surut laut.
“Jenis-jenisnya terlihat jelas, mulai dari plastik bekas pelampung, botol minuman, hingga kantong kresek,” ujarnya.
DLH Tarakan telah menjalin kemitraan dengan berbagai pihak untuk pengelolaan sampah, termasuk penyediaan TPS kontainer.
“Petugas kami mengangkut sampah dari TPS kontainer dua hari sekali untuk dibawa ke TPA,” jelasnya.
Selain itu, DLH juga bekerja sama dengan dunia usaha seperti Pertamina dan PLN.
“Mereka menyediakan tong sampah untuk pedagang, dan kami yang mengangkutnya ke TPA,” katanya.
Di sisi lain, kegiatan edukatif terus digalakkan. Pihaknya senantiasa bermitra dengan berbagai golongan masyarakat, baik dari kalangan warga, CSR, siswa hingga mahasiswa. Kegiatan ini terus digalakkan, bahkan ia mencatat sepanjang tahun lalu terdapat 17–20 kegiatan bersih-bersih serupa.
“Tanggal 22 nanti kami adakan aksi bersih bersama SMPN 1 Tarakan sebagai langkah persuasif,” tuturnya.
Ia mengatakan walaupun kegiatan bersih-bersih sering dilakukan tapi sampah masih saja terus berdatangan. Menurutnya, ini akibat dari kesadaran masyarakat yang masih rendah, dalam hal menjaga kebersihan.
“Harus sering dibersihkan, karena ini tidak bisa dikerjakan sekali saja. Harus ada keberlanjutan,” tukasnya.
Salah satu pengunjung Pantai Amal, Siti Nurhaliza, mengaku prihatin melihat kondisi Pantai Amal yang kotor.
“Padahal banyak pengunjung datang, tapi masih saja ada yang buang sampah sembarangan. Harusnya sama-sama menjaga kenyamanan,” katanya.
Hal senada juga disampaikan warga lainnya, Abdul Gafar, pedagang di sekitar pantai. Ia berharap pemerintah memasang lebih banyak papan imbauan dan CCTV di titik-titik rawan pembuangan sampah.
“Kalau cuma mengandalkan petugas dan relawan, tidak akan cukup. Perlu juga kesadaran dan pengawasan yang lebih tegas,” tandasnya. (*)
Reporter: Eko Saputra
Editor: Ramli