benuanta.co.id, NUNUKAN – Pemerintah Kabupaten Nunukan berkomitmen meningkatkan kualitas layanan kesehatan di wilayah perbatasan dengan mendorong peningkatan status Rumah Sakit (RS) Pratama Sebuku menjadi Rumah Sakit Kelas D. Langkah ini diambil untuk menjawab permasalahan akses layanan kesehatan yang selama ini dihadapi oleh masyarakat di delapan kecamatan pelosok dan perbatasan.
Wakil Bupati Nunukan, Hermanus, menyampaikan bahwa masyarakat di Kecamatan Sebuku, Tulin Onsoi, Sembakung, Lumbis, Sembakung Atulai, Lumbis Ogong, Lumbis Pansiangan, dan Lumbis Hulu selama ini kesulitan mendapatkan pelayanan medis berkualitas karena tidak adanya fasilitas rumah sakit yang menyediakan layanan dokter spesialis secara lengkap di wilayah mereka.
“Permasalahan ini bisa diatasi jika RS Pratama Sebuku ditingkatkan menjadi rumah sakit kelas D. Dengan begitu, masyarakat bisa mengakses layanan dokter spesialis penyakit dalam, bedah, kandungan, anak, hingga anestesi, tanpa harus dirujuk jauh ke Nunukan atau bahkan ke Malinau,” kata Hermanus, Rabu (16/4/2025)
Ia menjelaskan, pada tahun 2025 ini, Pemerintah Daerah melalui Dinas Kesehatan Nunukan akan segera memproses dokumen perizinan dan memenuhi persyaratan teknis untuk peningkatan status rumah sakit tersebut.
Upaya ini akan didukung melalui intervensi APBD Tahun Anggaran 2025. Pemkab Nunukan melalui BPKAD akan mengalokasikan anggaran untuk gaji kontrak dokter spesialis, serta kebutuhan fasilitas dan sarana pendukung lainnya yang diperlukan untuk memenuhi standar rumah sakit kelas D.
“Ini adalah bentuk terobosan dan inovasi dalam layanan kesehatan. Masyarakat di wilayah terdekat dengan RS Pratama Sebuku sangat mendukung rencana ini, karena akan sangat membantu mereka dalam mengakses layanan kesehatan dasar tanpa biaya transportasi besar dan perjalanan jauh,” jelasnya.
Dengan peningkatan status ini, Pemerintah Kabupaten Nunukan berharap pemerataan layanan kesehatan bisa semakin dirasakan oleh masyarakat di wilayah 3T (tertinggal, terdepan, terluar), khususnya di daerah perbatasan yang selama ini masih menghadapi berbagai keterbatasan. (*)
Reporter: Darmawan
Editor: Ramli