Minim Partisipasi, Dinkes Tarakan Evaluasi Program PKG

benuanta.co.id, TARAKAN – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tarakan mengevaluasi pelaksanaan Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) yang dimulai sejak Februari 2025 di Puskesmas Karang Rejo.

Hal ini karena minimnya jumlah peserta yang hadir, yang belum mencapai separuh dari jumlah pendaftar.

Kepala Dinkes Tarakan, dr Devi Ika Indriarti, M. Kes., mengungkapkan, rendahnya tingkat kehadiran masyarakat disebabkan oleh kesalahpahaman terkait proses administrasi program.

Banyak warga mengira setelah melakukan pendaftaran, mereka bisa langsung datang ke Puskesmas untuk mendapat layanan.

“Masih banyak masyarakat yang belum paham, mereka kira selesai daftar langsung bisa diperiksa. Padahal, harus tunggu konfirmasi dari petugas dulu,” katanya pada, Jumat (4/4/2025).

Ia menjelaskan, PKG bukan program baru, namun terdapat pembaruan dalam mekanisme pendaftaran, yakni berdasarkan tanggal kelahiran peserta. Perubahan ini rupanya belum dipahami secara luas, sehingga menimbulkan kekeliruan.

Baca Juga :  Pejabat Dandim 0907/Trk Berganti

“Sekarang jadwal pelayanan menyesuaikan dengan ulang tahun peserta. Tapi banyak yang belum tahu aturan ini, jadi mereka langsung datang tanpa jadwal,” jelasnya.

Demi kemudahan, Dinkes menyediakan tiga alternatif metode pendaftaran. Masyarakat dapat mendaftar lewat aplikasi Satu Sehat Mobile, mengirim pesan ke WhatsApp Chat Box, atau langsung datang ke Puskesmas untuk dibantu oleh petugas.

“Kami sediakan tiga jalur supaya masyarakat bisa pilih yang paling mudah bagi mereka,” ujarnya.

Meski sudah melakukan pendaftaran, peserta diminta tidak langsung datang sebelum mendapat informasi resmi dari petugas. Notifikasi dari puskesmas memuat jadwal kedatangan serta informasi teknis lain yang perlu diperhatikan sebelum menerima layanan.

“Setelah daftar, peserta harus tunggu pemberitahuan dari kami soal hari dan jam berapa mereka bisa datang,” tuturnya.

Baca Juga :  Pipa Gas Mengapung di Permukaan Laut, PT PRI Sebut Belum Ada Muatan

Ia mengingatkan, pelayanan tidak akan diberikan kepada peserta yang datang tanpa jadwal, terutama jika mereka memerlukan persiapan khusus seperti puasa. Hal ini kerap terjadi pada kelompok lansia.

“Misalnya lansia, ada yang harus puasa dulu sebelum diperiksa. Jadi penting sekali menunggu arahan dari petugas,” tegasnya.

Walau upaya sosialisasi telah dilakukan sebelumnya, nyatanya masih banyak masyarakat yang belum mendapatkan informasi secara utuh. Karena itu, Dinkes menilai perlu adanya evaluasi menyeluruh untuk mengatasi berbagai kendala yang ada di lapangan.

“Kami tidak ingin pelayanan terganggu karena peserta datang di luar jadwal. Ini yang sedang kami benahi,” lanjutnya.

Ke depannya, Dinkes Tarakan akan memperkuat strategi penyebaran informasi, baik secara daring maupun luring, agar warga benar-benar paham tentang prosedur dan manfaat dari PKG.

Baca Juga :  Pasca Lebaran Jumlah Penduduk Tarakan Bertambah

“Kami ingin lebih banyak warga ikut serta dan benar-benar merasakan manfaat dari program ini,” tukasnya.

Pada kesempatan yang lain, salah satu warga Kelurahan Karang Rejo, Mirnawati, mengaku pernah mendaftar untuk mengikuti PKG namun belum mengetahui harus menunggu notifikasi terlebih dahulu.

“Saya pikir setelah daftar lewat WA bisa langsung ke Puskesmas. Ternyata harus tunggu pemberitahuan dulu. Informasinya kurang jelas,” katanya.

Sementara itu, Ari, warga lain yang sudah mengikuti program, menilai PKG sangat bermanfaat, tapi berharap petugas lebih aktif memberi penjelasan ke warga.

“Programnya bagus, apalagi gratis. Tapi mungkin sosialisasinya bisa lebih masif lagi biar nggak banyak yang bingung,” tandasnya. (*)

Reporter: Eko Saputra

Editor: Endah Agustina

WhatsApp
TERSEDIA VOUCHER

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *