Antrean Kendaraan di Pelabuhan Sei Jepun Dikeluhkan Tidak Teratur

benuanta.co.id, NUNUKAN – Terjadi ketidakteraturan dalam sistem antrean kendaraan yang menyebabkan kebingungan di kalangan pengguna jasa saat arus Lebaran di Pelabuhan Ferry Sei Jepun tujuan Nunukan–Tarakan.

Sistem antrean yang diterapkan adalah pengambilan nomor antrean di loket. Namun, sistem ini terganggu ketika antrean tiba-tiba dihentikan pada nomor 35 dengan alasan kendaraan di kapal sudah hampir penuh.

Baca Juga :  Peserta MTQ Tempuh 10 Jam Perjalanan ke Sembakung

Ibrahim, salah satu penumpang, menyampaikan hal ini menimbulkan pertanyaan dari banyak pengguna jasa. Mengingat baru sekitar 35 nomor antrean yang dipanggil, tetapi kapal sudah dinyatakan penuh.

Ketika dikonfirmasi kepada petugas, ternyata terdapat sekitar 70 kendaraan yang masih menunggu untuk naik ke kapal, yang menunjukkan adanya ketidaksesuaian antara jumlah nomor antrean yang dipanggil dengan jumlah kendaraan yang ada di area tunggu.

Baca Juga :  449 Peserta dari 13 Kecamatan Lulus Seleksi Verifikasi Faktual MTQ ke XX di Sembakung

Diduga, sejumlah kendaraan masuk tanpa mengikuti antrean yang semestinya. Beberapa di antaranya kemungkinan besar menggunakan trik seperti menitipkan nomor antrean atau bahkan menggunakan satu nomor untuk lebih dari satu kendaraan.

“Praktik ini tentu saja merugikan pengguna lain yang sudah mengantri dengan tertib, serta menciptakan ketidakadilan dan kebingungan di lapangan,” kata Ibrahim, kepada benuanta.co.id, Sabtu (5/4/2025).

Baca Juga :  Edarkan Sabu, Pasangan Suami Istri di Nunukan Berujung Bui  

Para pengguna jasa yang telah mengantre merasa dirugikan karena tidak dapat naik sesuai dengan urutan.

Mereka mengungkapkan kekecewaannya atas ketidakjelasan dan ketidakadilan yang terjadi, terutama mengingat bahwa kapal sudah menyatakan penuh sebelum semua nomor antrian dipanggil. (*)

Reporter: Darmawan

Editor: Endah Agustina 

WhatsApp
TERSEDIA VOUCHER

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *