benuanta.co.id, BULUNGAN – Sebuah postingan video di laman Facebook viral, lantaran si pembuat video merasa tidak ada penanganan terhadap anaknya yang sedang sakit di RSD dr. Soemarno Sosroatmodjo Tanjung Selor.
Untuk mencari tahu kebenaran tersebut, benuanta.co.id pun menelusuri dan mendapatkan keterangan dari pembuat video bahwa saat lebaran Idulfitri anaknya tengah sakit.
Ketika dibawa berobat ke rumah sakit pada pukul 02.00 WITA, saat diminta memeriksa dan meminta penanganan tidak ada respon dari pihak rumah sakit.
“Saya minta maaf pak sebenarnya bukan niat saya mau buat viral begitu. Cuman saya tidak tahu mau buat apa, soalnya anakku pas lebaran saya bawa ke rumah sakit jam 2 malam tapi tidak direspon. Saya malah disuruh ke klinik dulu, kira-kira tengah malam adakah klinik buka pak,” ucap seorang ibu yang enggan disebutkan namanya kepada benuanta.co.id, Kamis, 3 April 2025.
Kata dia, sebagai orangtua pasti akan khawatir dan panik ketika sang buah hati sakit. Namun saat sampai di rumah sakit, anak ibu tersebut diharuskan untuk berobat ke klinik karena penyakit anak itu tidak terlalu parah.
“Padahal anak saya lemas, minta terus ke rumah sakit karena sudah tidak tahan. Saya sampai bilang sama anakku tidak usah ke rumah sakit, karena sebelumnya sudah 2 kali selalu disuruh pulang dan diminta ke klinik saja,” ujarnya.
Dua kali mendapatkan penolakan ketika akan berobat sebelum puasa dan pertengahan puasa. Dirinya pun masih memaklumi, hingga akhirnya membawa anaknya ke klinik tapi ketika obat dari klinik habis maka sakit anaknya kembali kambuh.
“Kata dokter saat bawa anak saya ke rumah sakit itu tidak bisa pakai BPJS kecuali mau umum itu baru bisa dirawat. Padahal BPJS ini saya rutin bayar selama 10 tahun, tapi tidak pernah saya pakai saat berobat. Berhubung ekonomi saya tidak baik, maka saya beralih ke BPJS pemerintah,” jelasnya.
Dirinya pun meminta agar kejadian yang menimpanya tidak terjadi pada orang lain. Serta meminta pemerintah daerah agar lebih memberikan perhatian lagi terhadap fungsi dan penggunaan BPJS milik pemerintah. (*)
Reporter: Heri Muliadi
Editor: Yogi Wibawa