DPRD Nunukan Kunjungi PSDKP, Bahas Kapal Trol Asing di Perairan Sebatik

benuanta.co.id, NUNUKAN – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Nunukan menindaklanjuti aspirasi nelayan tangkap di Kecamatan Sebatik dengan mendatangi kantor Pengawas Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) pada Kamis (26/3/2025).

Ketua Komisi I DPRD Nunukan, Dr. Andi Mulyono mengatakan, pihaknya hendak mengkonfirmasi adanya dugaan kapal trol asing yang sedang beroperasi di perairan Sebatik.

“Informasi dari nelayan adanya kapal trol beroperasi di perairan Sebatik, yang mana ada video yang ditunjukkan nelayan. Namun pembuktian terkait itu kita tidak cukup video, apakah kapal trol itu dari negara mana, karena identitasnya belum diketahui,” kata Mulyono, Jumat (28/3/2025).

Baca Juga :  Banjir di Desa Atap Sembakung Surut, Aktivitas Warga Kembali Normal

Akibatnya, para nelayan merasa tak nyaman atas dugaan pencurian ikan oleh kapal dari negara tetangga. Menurutnya, hal ini perlu mendapat perhatian dan tindakan pemerintah guna melindungi aktivitas nelayan lokal di Perairan Sebatik.

Untuk membuktikan dugaan tersebut, Politisi Partai Gerindra ini mendorong PSDKP untuk lebih meningkatkan pengawasan melalui patroli dengan melengkapi personil dengan sarana dan prasarana ketika bertugas.

Baca Juga :  Edarkan Sabu, Pasangan Suami Istri di Nunukan Berujung Bui  

“Ini kami sampaikan juga, ternyata kurang memadai dan sifatnya hanya di darat kurang beraktivitas di laut. Seharusnya PSDKP setiap waktu juga melakukan patroli kemudian dilaporkan ke pimpinan yang lebih tinggi ketika ada aktivitas ilegal di perairan yang menjadi kawasan kewenangan PSDKP,” ungkapnya.

Mulyono menerangkan, terkait penjelasan PDSKP yakni pernah ada kapal yang diamankan dengan kejadian serupa. Namun titik koordinatnya berada di wilayah yang bebas, atau disebut grey area yang berjarak sekira 200 meter.

Baca Juga :  Perbaiki Tata Kelola Sampah di Nunukan lewat Sanitary Landfill

“Saat itu ada ketegangan yang tidak diungkap ke permukaan antara kedua negara terkait pengembalian tapal batas,” ucapnya.

Sehingga, ia berharap kepada pemerintah kabupaten untuk segera melakukan pertemuan bersama Menteri Luar Negeri, Menteri Dalam Negeri, dan Menteri Kelautan dan Perikanan untuk membahas isu ini.

“Hal ini penting agar nelayan tidak merasa khawatir ketika beraktivitas di perairan Sebatik,” pungkasnya. (*)

Reporter: Novita A.K

Editor: Endah Agustina

WhatsApp
TERSEDIA VOUCHER

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *