benuanta.co.id, TARAKAN – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tarakan, telah menyiapkan langkah-langkah strategis guna mengantisipasi lonjakan volume sampah saat Lebaran.
Berdasarkan proyeksi DLH, volume sampah di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Hake Babu diperkirakan meningkat sekitar 10 hingga 15 ton per hari dari jumlah normal yang berkisar 150 hingga 160 ton per hari.
Kepala Bidang Pengelolaan Sampah, Pengendalian Bahan, dan Limbah B3 DLH Tarakan, Edhy Pujianto, mengatakan kenaikan ini terutama terjadi selama Ramadan akibat peningkatan konsumsi masyarakat, khususnya makanan dalam kemasan.
“Kami memperkirakan lonjakan ini mencapai 6 hingga 10 persen dari rata-rata harian. Sampah yang dihasilkan saat Lebaran juga memiliki karakteristik berbeda, lebih banyak sampah yang bisa dijual kembali, seperti kardus dan kaleng minuman,” ujar kepada benuanta.co.id, Rabu (26/3/2025).
DLH Tarakan memastikan layanan kebersihan tetap berjalan selama hari raya dengan menyiagakan petugas kebersihan. Edhy menegaskan, pihaknya akan tetap mengerahkan petugas kebersihan di lapangan dengan sistem lembur agar sampah tidak menumpuk.
“Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) dan Pelaksana Pengelolaan (PP) juga tetap beroperasi, meski dengan sedikit penyesuaian jam layanan,” paparnya.
Saat ini, DLH memiliki 28 unit armada pengangkut sampah, di mana 26 unit dalam kondisi prima dan dua unit mengalami kerusakan ringan yang segera diperbaiki. Armada ini akan beroperasi penuh untuk memastikan kelancaran pengangkutan sampah, terutama di titik-titik krusial seperti Karang Balik, Sebengkok, Selumit, Kampung Satu Skip, Kampung 6, dan Karang Anyar.
“Beberapa titik rawan seperti Karang Balik sering mengalami penumpukan menjelang dan setelah Lebaran, sehingga pengangkutan di lokasi ini akan mendapat perhatian lebih,” tambahnya.
Selain armada pengangkut, DLH juga mengatur operasional depo sampah agar tetap berfungsi optimal selama libur Lebaran. Edhy memastikan, depo tetap beroperasi, meskipun dengan jadwal yang disesuaikan.
“Biasanya, menjelang Lebaran H-1 dan setelah Lebaran H+1, volume sampah di depo meningkat signifikan, terutama di Karang Balik. Karena itu, kami akan menambah frekuensi pengangkutan agar tidak terjadi penumpukan berlebih,” jelasnya.
Sistem pengelolaan sampah selama Lebaran juga dilakukan secara fleksibel, dengan pengaturan giliran kerja bagi petugas kebersihan serta penyesuaian waktu operasional armada.
“Jam operasional bisa digeser agar tetap optimal, sehingga layanan tetap berjalan dan tidak ada gangguan dalam pengangkutan sampah,” tegasnya.
Selain fokus pada pengangkutan sampah rumah tangga, DLH Tarakan juga terus memantau pengelolaan limbah di sektor lain, termasuk penggunaan insinerator di fasilitas kesehatan.
“Meski izinnya ada di pemerintah pusat, kami tetap mengawasi melalui sistem laporan pengelolaan lingkungan (SIMPEL) dan sistem laporan raja limbah (LP3),” imbuhnya.
Dengan strategi ini, DLH Tarakan berharap volume sampah yang meningkat saat Ramadan dan Lebaran dapat dikelola dengan baik, sehingga kebersihan kota tetap terjaga.
“Kami memastikan semua sistem berjalan, baik armada, petugas, maupun pengelolaan di depo. Harapannya, masyarakat bisa merayakan Idulfitri dengan nyaman dan lingkungan tetap bersih,” pungkasnya. (*)
Reporter: Eko Saputra
Editor: Yogi Wibawa