Kunjungan Kyudenko Corporation Bahas Proyek Hibrid PLTS dan PLTBm di Nunukan dan Sebatik

benuanta.co.id, NUNUKAN – Bupati Nunukan Irwan Sabri bersama jajaran pemerintah daerah menerima kunjungan dari Kyudenko Corporation, perusahaan Jepang yang bergerak dibidang konstruksi, desain, dan instalasi infrastruktur tenaga listrik.

Pertemuan ini berlangsung di Café Sayn Alun-Alun Nunukan pada Senin malam, 24 Maret 2025, dan membahas perkembangan terbaru terkait proposal proyek Hibrid Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBm) di Kabupaten Nunukan dan Sebatik.

Kyudenko Corporation sebelumnya telah melakukan survei lapangan pada tahun 2020 berdasarkan informasi yang diperoleh dari PLN Pusat Regional Kalimantan. Survei ini bertujuan untuk merencanakan proyek hibrid yang dirancang untuk menstabilkan jaringan listrik dengan lokasi awal yang direncanakan di Kelurahan Mansapa Tanjung Harapan.

Baca Juga :  Harga emas di Pegadaian Kompak Stabil pada 28 April

Setelah mempersiapkan berbagai hal, termasuk koordinasi dengan pihak terkait, Kyudenko kembali melakukan kunjungan untuk membahas beberapa aspek penting terkait distribusi bahan baku yang dinilai memiliki biaya transportasi yang tinggi.

Berdasarkan hasil studi, diskusi, dan negosiasi antara 2023-2024 dengan ESDM dan pihak terkait lainnya, ditemukan bahwa biaya transportasi bahan baku biomassa yang tinggi menjadi kendala utama yang harus ditekan. Kyudenko pun mengusulkan kemungkinan relokasi lokasi proyek untuk mengurangi biaya transportasi tersebut, dengan Sebatik dan Sembakung sebagai opsi yang dipertimbangkan.

Menanggapi usulan tersebut, Bupati Irwan Sabri memberikan pertimbangan terkait potensi kendala yang dapat timbul apabila Sebatik dan Sembakung dipilih sebagai lokasi relokasi proyek. “Jika kita memilih Sebatik, kita dihadapkan pada kenyataan bahwa di sana tidak ada PKS (Pabrik Kelapa Sawit) yang aktif. Satu-satunya PKS yang ada (PT Sempurna Sejahtera) tidak beroperasi lagi sejak beberapa tahun lalu. Selain itu, Sebatik hanya dihubungkan dengan satu jalur kabel bawah laut PLN, yang tidak cukup untuk mengirimkan listrik antara Nunukan dan Sebatik jika pembangkit listrik dibangun di sana,” kata Irwan.

Baca Juga :  Persebaran Penduduk di Tarakan Belum Merata

Sementara itu, Sembakung memiliki dua PKS yang diperkirakan dapat memenuhi kebutuhan bahan baku biomassa untuk pembangkit listrik. Wilayah ini juga telah dihubungkan dengan dua jalur kabel bawah laut PLN, yang memungkinkan pengiriman daya antara Nunukan dan Sembakung. Namun, calon lahan yang baru di dua lokasi tersebut dimiliki oleh Pertamina atau PT PSL (Palem Segar Lestari), yang menjadi tantangan tersendiri dalam proses negosiasi dengan pemilik lahan.

Baca Juga :  Tarakan Penopang Utama Ekonomi Kalimantan Utara

Di akhir diskusi, Bupati Irwan menyimpulkan keputusan mengenai relokasi lahan proyek belum dapat dipastikan mengingat berbagai pertimbangan dan kondisi yang ada. “Relokasi calon lahan proyek sangat esensial untuk memastikan kelayakan ekonomi proyek, yang menjadi syarat utama dalam penilaian oleh NEDO sebagai pendana proyek ini,” jelasnya.

Pertemuan ini diharapkan dapat terus memperkuat kerja sama antara pemerintah daerah Kabupaten Nunukan dengan Kyudenko Corporation dalam merealisasikan proyek pengembangan energi yang dapat memberikan manfaat besar bagi masyarakat Nunukan dan Sebatik. (*)

Reporter: Darmawan

Editor: Ramli

WhatsApp
TERSEDIA VOUCHER

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *