benuanta.co.id, TARAKAN – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksikan fenomena perigee atau supermoon akan terjadi pada 29 Maret 2025 mendatang
Kejadian ini merupakan fenomena astronomi di mana Bulan purnama terlihat lebih besar dan lebih terang dari biasanya karena bertepatan dengan titik terdekatnya (perigee) dengan Bumi dalam orbitnya. Pada saat tersebut bulan tampak lebih besar dan lebih terang di langit.
Fenomena bulan purnama dapat berdampak pada pasang surut air laut. Proses ini terjadi karena tarikan gravitasi bulan yang menciptakan gaya pasang surut.
Kedekatan bulan dan matahari ini bisa memunculkan potensi kenaikan muka air laut yang akan menimbulkan banjir rob di wilayah pesisir.
“Ini yang harus diantisipasi di tanggal 29 ini. Kalau catatan kami, ketinggian air diatas 5 meter dari kondisi air laut kita ukur dengan Marine Automatic Weather Station,” ujar, Kepala BMKG Tarakan, M. Sulam Khilmi, Senin (24/3/2025).
Ia menjelaskan, banjir rob akan terjadi 2 kali dalam kurun waktu 24 jam yaitu pada dini hari dan antara Magrib ke Isya. Khilmi menuturkan meskipun tidak terjadi hujan banjir rob akab tetapi terjadi pada saat fenomena ini.
“Walaupun nggak hujan tetap ada namanya fenomena banjir rob kalau di tambah hujan lagi otomatis akan lebih tinggi lagi karena air hujan nggak bisa mengalir,” ungkapnya.
“Imbauan kepada masyarakat jika terjadi hujan dalam periode yang lama mohon berhati-hati lebih waspada untuk menjauhi daerah yang rawan bencana terutama banjir dan longsor,” pungkasnya. (*)
Reporter: Sunny Celine
Editor: Yogi Wibawa
