benuanta.co.id, TARAKAN – Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Tarakan menargetkan penerimaan zakat, infak, dan sedekah tahun 2025 atau 1446 Hijriah sebesar Rp 8 miliar. Target ini lebih rendah dibandingkan target nasional yang membebankan Rp 10 miliar.
Ketua Pelaksana Baznas Tarakan, H. Syamsi Sarman, S.Pd., mengakui target tersebut cukup menantang, mengingat capaian tahun sebelumnya hanya Rp 7,7 miliar dari target Rp 8 miliar. Ia menambahkan, salah satu upaya yang dilakukan adalah jemput bola, termasuk melalui program Tarakan Berzakat yang digelar di Gedung Serbaguna Kantor Wali Kota Tarakan.
“Kami tetap optimis bisa mencapai target Rp 8 miliar tahun ini dengan berbagai strategi yang kami siapkan,” ujarnya kepada benuanta.co.id, Senin (24/3/2025).
Secara khusus, pada Ramadan tahun ini, Baznas Tarakan menargetkan penerimaan zakat sebesar Rp 4 miliar. Angka ini diharapkan bisa diperoleh dengan peningkatan partisipasi masyarakat, terutama melalui berbagai program penghimpunan yang lebih masif.
“Kami berharap Ramadan ini bisa menjadi momen bagi umat Muslim di Tarakan untuk berzakat melalui Baznas,” katanya.
Meski demikian, Syamsi tidak menampik ada beberapa kendala dalam pencapaian target zakat di Tarakan. Salah satunya adalah perubahan kepemimpinan di daerah. Ia menilai, berakhirnya masa jabatan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tarakan periode 2019-2024 berpengaruh terhadap dorongan masyarakat dalam menyalurkan zakat.
“Saat ada kepala daerah yang aktif, mereka biasanya ikut menggerakkan masyarakat untuk berzakat. Tahun lalu, kondisi ini berubah,” jelasnya.
Selain faktor kepemimpinan, Baznas Tarakan juga menghadapi tantangan dari masjid-masjid yang memilih mengelola penerimaan zakatnya sendiri. Hal ini menyebabkan dana yang dihimpun tidak tercatat dalam laporan Baznas.
“Banyak masjid yang mengelola zakat secara mandiri dengan berbagai alasan. Ini menjadi tantangan tersendiri bagi kami,” paparnya.
Namun, Baznas Tarakan tetap berupaya meningkatkan penghimpunan zakat, infak, dan sedekah agar mencapai target Rp 8 miliar. Upaya ini termasuk memperluas sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya menyalurkan zakat melalui lembaga resmi seperti Baznas.
“Kami ingin memastikan zakat yang terkumpul bisa disalurkan dengan tepat sasaran dan transparan,” tegasnya.
Syamsi membeberkan, pada tahun 2023, Baznas Tarakan sebenarnya sempat mencapai angka Rp 8 miliar dalam penghimpunan zakat, infak, dan sedekah. Namun, terjadi penurunan pada tahun 2024 menjadi Rp 7,7 miliar. Penurunan ini, menurutnya, menjadi bahan evaluasi agar strategi penghimpunan tahun ini lebih efektif.
“Kami belajar dari tahun lalu dan akan melakukan perbaikan dalam metode penghimpunan zakat,” tuturnya.
Dengan berbagai tantangan yang ada, Baznas Tarakan tetap berkomitmen untuk mengoptimalkan penghimpunan zakat guna membantu masyarakat yang membutuhkan.
“Kami berharap partisipasi masyarakat semakin meningkat, sehingga manfaat zakat dapat dirasakan lebih luas,” pungkasnya. (*)
Reporter: Eko Saputra
Editor: Yogi Wibawa