benuanta.co.id, TARAKAN – Kebakaran hebat kembali terjadi di Kota Tarakan pada Kamis (20/3/2025), sekitar pukul 00.00 WITA. Api melahap sebuah pabrik pembekuan udang yang berlokasi di Jalan Gajah Mada, Jembatan Bongkok, Kelurahan Karang Anyar Pantai, RT 22, yang berdekatan dengan RT 1. Kebakaran ini menyebabkan kepanikan warga sekitar dan menghambat proses pemadaman oleh petugas pemadam kebakaran (damkar).
Kepala Bidang Penanggulangan dan Penyelamatan Kebakaran (Kabid PMK) Tarakan, Marthen Rombe, mengungkapkan keprihatinannya terhadap respons masyarakat saat kejadian. Ia menyayangkan kebiasaan warga yang berkerumun di lokasi kebakaran, sehingga menghambat mobil damkar untuk masuk.
“Kami sangat menyayangkan ketika terjadi kebakaran, masyarakat justru berkumpul dan mengganggu akses petugas,” ujarnya pada Kamis (20/3/2025).
Ia menegaskan, kebiasaan ini harus diubah agar petugas dapat bekerja dengan lebih efektif. Marthen meminta kesadaran masyarakat untuk tidak menghalangi jalan saat terjadi kebakaran.
“Jadi, kami mohon kepada masyarakat ke depannya jika ada peristiwa serupa, berikan keleluasaan bagi petugas berwenang dan akses yang seluas-luasnya,” tegasnya.
Menurutnya, peristiwa kali ini termasuk sulit diatasi karena kondisi jalan yang padat. Selain dipenuhi warga yang menonton kejadian, banyak juga kendaraan bermotor yang diparkir di kanan dan kiri jalan, sehingga semakin menyulitkan mobil damkar untuk mencapai lokasi kebakaran.
“Malam ini bisa dibilang akses masuk sangat sulit. Selain warga yang berkerumun, banyak juga motor yang parkir sembarangan,” katanya.
Selain menghambat pemadaman, kerumunan ini juga meningkatkan risiko keselamatan warga. Marthen mengingatkan, mobil pemadam memiliki ukuran besar dan membutuhkan ruang gerak yang luas. Jika tidak diberikan akses yang cukup, kemungkinan besar bisa terjadi kecelakaan kecil akibat senggolan kendaraan.
“Ini juga demi keselamatan warga. Mobil pemadam itu besar, jadi bisa saja ada kejadian tersenggol sedikit,” jelasnya.
Pihak pemadam kebakaran sebenarnya sudah berupaya memperingatkan warga agar menjauh dengan menyalakan sirine. Namun, menurut Marthen, masih banyak warga yang kurang menyadari pentingnya memberi ruang bagi petugas.
“Petugas sudah menyalakan sirine sebagai peringatan, tetapi karena kesadaran masyarakat masih kurang, mereka tetap berkerumun,” tuturnya.
Marthen berharap dengan ini masyarakat bisa lebih terdukasi mengenai pentingnya memberikan akses bagi petugas saat terjadi kebakaran. Menurutnya, kesadaran ini tidak hanya membantu kelancaran pemadaman, tetapi juga dapat mencegah korban jiwa akibat kepanikan di lokasi kejadian.
“Kami berharap masyarakat bisa lebih peka dan tidak menghambat tugas penyelamatan,” pungkasnya. (*)
Reporter: Eko Saputra
Editor: Yogi WIbawa