Lama Diangkut Bau Sampah di TPS Merebak, DLH Nunukan Sebut Armada Terbatas

benuanta.co.id, NUNUKAN – Warga Nunukan mengeluhkan lambatnya pengangkutan sampah di sejumlah Tempat Pembuangan Sementara (TPS). Sampah di TPS sudah berbau busuk baru diangkut. Mereka menilai hal ini mengganggu kenyamanan dan kesehatan lingkungan.

Salah satu titik TPS yang dikeluhkan berada di dekat Masjid Al-Azka dan di Jalan Angkasa, tepatnya di depan lapangan futsal. Warga menyebutkan diarea tersebut sampah sering dibiarkan menumpuk, menyebabkan bau tidak sedap yang mengganggu aktivitas masyarakat sekitar. Selain itu, mereka juga menyoroti hilangnya TPS di sekitar area tersebut, yang semakin memperburuk situasi.

Baca Juga :  Masyarakat Minta Lahan Dikembalikan, PT SS Terbukti Beroperasi 18 Tahun Tanpa Izin

Tidak hanya itu, kondisi serupa juga terjadi di Pertigaan Jalan Pesantren, di mana warga terlihat membuang sampah sembarangan, khususnya di depan bangunan Sturiah. Sampah yang menumpuk dan tidak dikelola dengan baik semakin memperburuk pemandangan kota dan mencemari lingkungan.

Warga berharap kepada pihak berwenang agar segera melakukan perbaikan dalam sistem pengangkutan sampah dan menambah jumlah TPS di area yang memang membutuhkan fasilitas tersebut. “Kami berharap ada perhatian lebih agar lingkungan tetap bersih dan nyaman untuk ditinggali,” ujar salah seorang warga yang mengeluhkan masalah ini.

Baca Juga :  664 Pekerja Kebersihan hingga Retribusi DLH Nunukan Terima Paket Sembako Ramadan

Pihak pemerintah setempat diharapkan bisa segera menindaklanjuti keluhan warga agar masalah ini tidak terus berlanjut dan mengganggu kenyamanan masyarakat.

Kepala Bidang Pengelolaan Persampahan DLH Kabupaten Nunukan, Muhammad Irfan Akmad, mengatakan, lamanya pengangkutan itu karena armada yang terbatas, bayangkan 1 TPS bisa diangkut hingga 2 mobil baru bisa tertangani.

“Kita tetap bekerja, apalagi saat ini bulan ramadan sampah di kota Nunukan terjadi peningkatan,” jelasnya. Selain itu, kata Irfan, kendaraan yang baru 1 mobil ditangani 3 sopir yang harus bergantian melakukan pengangkutan sampah. (*)

Baca Juga :  369 PMI Dideportasi dari Malaysia ke Nunukan

Reporter: Darmawan

Editor: Ramli

WhatsApp
TERSEDIA VOUCHER

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *