benuanta.co.id, BULUNGAN – Pemerintah Kabupaten Bulungan tengah menargetkan untuk penurunan stunting pada 2025. Hal tersebut dikatakan Bupati Bulungan Syarwani dalam kegiatan Rembuk Stunting dengan tema Bulungan Bersinergi Menuju Generasi Emas Bebas Stunting.
Syarwani menjelaskan, berdasarkan data bulan timbang pada Agustus 2024, jumlah balita pendek dan sangat pendek di Bulungan sebanyak 719 balita atau sebesar 8,23 persen dari total 8.726 balita yang diukur.
“Jadi turun 4,07 persen dari tahun sebelumnya,” ucapnya, Selasa (18/3/2025).
Namun, berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia 2023, prevalensi stunting di Bulungan masih cukup tinggi yakni mencapai 22,6 persen. Sehingga tetap menjadi tantangan yang perlu segera diatasi. Apalagi kata Syarwani, Presiden RI Prabowo Subianto telah menetapkan target stunting 18,8 persen pada 2025.
“Tentunya kita berharap komitmen bersama untuk menurunkan prevalensi stunting,” sebutnya.
Ia menekankan kepada Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) kabupaten hingga desa untuk menyusun rencana intervensi spesifik, sensitif maupun koordinatif yang nantinya diprioritaskan dalam RKPD atau Renja 2026.
Syarwani menerangkan, target indikator pembangunan manusia bidang kesehatan yaitu untuk mencegah dan menurunkan prevalensi stunting khususnya pada anak di bawah usia 2 tahun. Hal ini diharapkan dapat tercapai dan berdampak terhadap peningkatkan derajat kesehatan masyarakat Bulungan.
“Harapannya untuk program-program stunting yang ada di Kabupaten Bulungan itu menjadi bagian yang terintegrasi dan inline dengan arah yang ingin dicapai oleh Pemerintah Pusat,” pungkasnya. (*)
Reporter: Ikke
Editor: Endah Agustina
