Penumpang Tembus 1.000 per Hari, Bandara Juwata Siap Hadapi Lonjakan Arus Mudik Lebaran 2025

benuanta.co.id, TARAKAN – Menjelang musim mudik Lebaran 2025, Bandara Juwata Tarakan diprediksi akan mengalami lonjakan jumlah penumpang. Tren peningkatan ini sudah terlihat sejak tahun-tahun sebelumnya, terutama saat periode mudik dan arus balik.

Kepala Badan Layanan Umum Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara (BLU UPBU) Juwata Tarakan, Agustono, mengungkapkan, jumlah penumpang jika dilihat dari Lebaran 2024, penumpang mengalami kenaikan drastis dibandingkan tahun sebelumnya.

“Dibandingkan dengan tahun 2023, peningkatannya mencapai 60 persen,” ujarnya pada benuanta.co.id, Selasa (18/3/2025).

Selain itu, ia menambahkan, jumlah penumpang harian di Bandara Juwata pada 2023 berkisar antara 500 hingga 600 orang. Sedangkan pada 2024 naik menjadi rata-rata 870 penumpang per hari. Puncak arus mudik terjadi pada 3 hingga 10 April 2024 dengan jumlah tertinggi mencapai 1.665 penumpang dalam sehari, sedangkan puncak arus balik terjadi pada 15 April 2024 dengan 1.471 penumpang.

“Lonjakan ini tidak hanya terjadi pada jumlah penumpang, tetapi juga pada volume kargo yang turut meningkat,” jelasnya.

Melihat tren ini, diperkirakan jumlah penumpang pada Lebaran 2025 akan terus meningkat. Faktor utama yang mendorong lonjakan ini antara lain membaiknya kondisi ekonomi, bertambahnya frekuensi penerbangan, serta meningkatnya minat masyarakat untuk menggunakan transportasi udara.

“Jika tren ini berlanjut, jumlah penumpang harian bisa menembus angka 1.000 orang atau lebih saat Lebaran 2025,” ungkapnya.

Untuk mengantisipasi lonjakan ini, beberapa maskapai telah menambah frekuensi penerbangan dan membuka rute baru. Citilink, misalnya, menyiapkan penerbangan tambahan atau extra flight pada rute Tarakan-Balikpapan mulai 2-31 Maret serta 2, 4, 6, dan 7 April 2025.

Baca Juga :  Pemasangan PJU di Aki Balak Masih Dikaji

“Extra flight ini diharapkan bisa memenuhi kebutuhan penumpang selama arus mudik dan balik,” bebernya.

Selain itu, Super Air Jet juga resmi membuka rute baru yang menghubungkan Tarakan dengan Semarang mulai 22 Maret 2025. Penerbangan ini tersedia setiap Rabu dan Sabtu, dengan jadwal keberangkatan dari Tarakan pukul 13.30 WITA dan tiba di Semarang pukul 14.05 WIB.

“Kami melihat potensi besar di rute ini karena tingginya permintaan perjalanan antara Kalimantan Utara dan Jawa Tengah,” terangnya.

Maskapai lain seperti Lion Air dan Batik Air juga akan melayani arus mudik dan balik di Bandara Juwata Tarakan. Lion Air mengoperasikan penerbangan Tarakan-Surabaya, sementara Batik Air melayani rute Tarakan-Jakarta.

“Kami berkomitmen memberikan layanan terbaik bagi para pemudik dengan memastikan operasional berjalan lancar,” tegasnya.

Agustono menambahkan, dari segi harga tiket, pemerintah pusat melalui program Astra Citra telah menetapkan kebijakan penurunan harga tiket pesawat selama periode angkutan Lebaran 2025. Potongan harga tiket pesawat berkisar antara 13 hingga 14 persen dan berlaku untuk penerbangan domestik kelas ekonomi dari 1 Maret hingga 7 April 2025.

“Kami berharap kebijakan ini bisa meringankan biaya perjalanan masyarakat yang ingin merayakan Lebaran bersama keluarga,” paparnya.

Selain diskon tiket, pemerintah pusat juga memberikan insentif lain untuk mendukung kelancaran arus mudik, seperti potongan 50 persen tarif layanan bandara, diskon harga avtur di 37 bandara di Indonesia, serta penghapusan PPN 6 persen untuk penerbangan domestik.

Baca Juga :  Polres Tarakan Siapkan Pos Terpadu untuk Penanganan Cepat Laka Air

“Langkah-langkah ini diambil agar harga tiket pesawat tetap terjangkau dan arus mudik lebih lancar,” tambahnya.

Di sisi lain, Agustono menjabarkan, sesuai dengan Permenhub Nomor PM 89 Tahun 2015, penumpang pesawat memiliki hak untuk mendapatkan kompensasi jika terjadi keterlambatan atau delay maupun pembatalan penerbangan. Besaran kompensasi yang diberikan bergantung pada durasi keterlambatan. Jika penerbangan mengalami keterlambatan selama 30 hingga 60 menit, maskapai wajib menyediakan minuman ringan kepada penumpang.

“Kami memastikan, setiap penumpang yang terkena delay dalam waktu ini tetap mendapatkan minuman untuk menjaga kenyamanan mereka selama menunggu,” jabarnya.

Apabila keterlambatan berlangsung antara 61 hingga 120 menit, penumpang berhak mendapatkan minuman dan snack box yang berisi makanan ringan. Maskapai memahami, waktu tunggu yang lebih lama dapat membuat penumpang merasa tidak nyaman.

“Kami memberikan makanan ringan agar penumpang tetap merasa nyaman dan tidak terlalu terdampak oleh penundaan,” jelasnya.

Untuk keterlambatan yang lebih lama, yakni 61 hingga 180 menit, maskapai diwajibkan memberikan minuman dan meal box yang berisi makanan berat.

“Kami ingin memastikan, penumpang tetap mendapatkan pelayanan terbaik, terutama jika mereka harus menunggu lebih dari satu jam,” katanya.

Jika keterlambatan mencapai 181 hingga 240 menit, penumpang berhak mendapatkan kompensasi berupa minuman, snack box, serta meal box yang mencakup makanan berat.

Baca Juga :  Kebakaran Pabrik Pembekuaan Udang Diduga karena Arus Pendek Listrik 

“Ketika penundaan sudah lebih dari tiga jam, tentu kenyamanan penumpang menjadi prioritas utama kami,” ungkapnya.

Dalam kasus keterlambatan lebih dari 240 menit, maskapai diwajibkan untuk memberikan ganti rugi berupa uang tunai sebesar Rp 300.000 kepada setiap penumpang.

“Kami memahami, keterlambatan yang lama sangat mengganggu, oleh karena itu kompensasi ini diberikan sebagai bentuk tanggung jawab kami kepada pelanggan,” terangnya.

Sementara itu, apabila terjadi pembatalan penerbangan, maskapai memiliki kewajiban untuk mengalihkan penumpang ke penerbangan berikutnya atau mengembalikan seluruh biaya tiket atau refund.

“Kami selalu berupaya memberikan solusi terbaik, baik dengan mengalihkan penerbangan atau mengembalikan dana sepenuhnya,” jelasnya.

Dengan adanya regulasi ini, diharapkan hak-hak penumpang tetap terlindungi, dan maskapai dapat terus meningkatkan pelayanan dalam menghadapi berbagai situasi keterlambatan maupun pembatalan penerbangan. Selain itu, dengan meningkatnya jumlah penerbangan dan kebijakan diskon tiket, Bandara Juwata Tarakan diperkirakan akan menjadi salah satu titik arus mudik tersibuk di Kalimantan Utara.

Manajemen bandara bersama maskapai penerbangan telah melakukan berbagai persiapan untuk memastikan kelancaran operasional selama puncak mudik, termasuk menyiapkan fasilitas tambahan dan meningkatkan layanan bagi penumpang.

“Kami siap menghadapi lonjakan penumpang dan memastikan kenyamanan mereka selama perjalanan,” tutupnya. (*)

Reporter: Eko Saputra

Editor: Yogi Wibawa

WhatsApp
TERSEDIA VOUCHER

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *