10 Hari Terakhir Ramadan Raih Malam Lailatul Qadar

benuanta.co.id, TARAKAN – Bulan suci Ramadan telah sampai hari ke 17. Artinya sebentar lagi akan memasuki 10 hari terakhir. Seperti diketahui, 10 hari atau malam terakhir, memiliki keistimewaan yakni adanya malam Lailatul Qadar atau malam 1000 bulan. Barang siapa yang mendapatkan malam Lailatul Qadar nilai ibadahnya seperti 1000 bulan atau 83 tahun.

Ustaz Syamsi Sarman mengajak umat Islam untuk memaksimalkan ibadah di 10 hari terakhir Ramadan. Ia menekankan pentingnya meraih keutamaan malam Lailatul Qadar, malam yang lebih mulia dari seribu bulan.

“Lailatul Qadar itu malam yang sangat istimewa. Terjadinya di bulan suci Ramadan pada 10 hari terakhir, khususnya di tanggal-tanggal ganjil seperti malam ke-21, 23, 25, dan seterusnya,” ujar ustaz Syamsi, Ahad (16/3/25).

Baca Juga :  Waduh! Tanah Warisan Tidak Terurus Bakal Diambil Alih Negara

Ia menjelaskan keistimewaan malam tersebut disebutkan dalam Surah Al-Qadar, yang berbunyi Inna anzalnahu fi laylatil qadr (Sesungguhnya Kami telah menurunkannya Al-Quran pada malam Lailatul Qadar).

Menurutnya, malam tersebut menjadi momen penuh berkah, di mana seseorang yang mendapatkannya akan merasakan perubahan signifikan dalam dirinya.

“Kalau seseorang mendapat Lailatul Qadar, dia akan menjadi pribadi yang lebih soleh dan baik dibandingkan sebelumnya. Namun, tanda-tandanya sulit dilihat secara kasat mata. Hanya Allah dan orang yang bersangkutan yang tahu,” tuturnya.

Ustaz Syamsi juga mengutip sabda Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim:

Baca Juga :  Peringati Hari Kesiapsiagaan Bencana, Masyarakat Diminta Bersahabat dengan Bencana

“Carilah malam Lailatul Qadar di malam-malam ganjil dari sepuluh malam terakhir di bulan Ramadan.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Ia menambahkan bahwa umat Islam dianjurkan untuk melakukan i’tikaf di masjid selama 10 hari terakhir Ramadan.

“Mereka berdiam diri di masjid, melaksanakan ibadah seperti membaca Al-Quran, berzikir, serta makan sahur dan berbuka puasa di sana. Ini adalah bentuk pengabdian dan usaha untuk meraih malam penuh keberkahan itu,” jelas ketua Muhammadiyah Kaltara ini.

Selain itu, ia juga menyoroti perbedaan pendapat mengenai waktu turunnya Al-Quran.

“Sebagian ulama berpendapat bahwa Al-Quran diturunkan di malam Lailatul Qadar, sementara di Indonesia umumnya diperingati pada 17 Ramadan sebagai Nuzulul Quran. Perbedaan ini memiliki dasar masing-masing, namun intinya, Al-Quran diturunkan di bulan yang penuh kemuliaan ini,” paparnya.

Baca Juga :  Disnaker Minta Perusahaan Tak Takut Rekrut Penyadang Disabilitas

Ustaz Syamsi mengimbau umat Islam agar tidak menyia-nyiakan kesempatan di penghujung Ramadan ini.

“Mari kita maksimalkan ibadah dan amal saleh di sisa Ramadan ini. Kita tidak tahu apakah masih diberi kesempatan untuk bertemu Ramadan berikutnya. Bagi yang sudah memiliki kesiapan dana, bersegeralah menunaikan zakat karena itu juga bagian dari kemuliaan Ramadan,” pungkasnya. (*)

Reporter: Nurul Auliyah

Editor: Ramli

WhatsApp
TERSEDIA VOUCHER

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *