benuanta.co.id, NUNUKAN – Sebanyak 200 botol bekas daur ulang disulap menjadi pagar taman di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 012 Sei Banjar Nunukan. Inovasi ini tidak hanya bertujuan untuk memperindah lingkungan sekolah, tetapi juga sebagai sarana untuk melatih siswa-siswi peduli terhadap lingkungan sekitar mereka. Para pelajar dilibatkan dalam proses pembuatan pagar ini, sekaligus belajar bahwa barang bekas bisa dikreasikan menjadi benda yang berguna.
Kepala SDN 012 Sei Banjar Nunukan, Amelia, mengungkapkan bahwa proyek ini merupakan bentuk nyata dari aksi peduli lingkungan berbasis literasi. Menurutnya, literasi bukan hanya soal membaca buku, tetapi juga bagaimana mengaplikasikan pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari.
“Melalui proyek ini, kami ingin menumbuhkan kesadaran pada anak-anak bahwa mereka bisa berperan aktif dalam menjaga lingkungan dengan cara yang kreatif,” kata Amelia.
Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa kegiatan ini juga berfungsi untuk mengembangkan keterampilan para siswa, sekaligus memberikan pemahaman bahwa setiap sampah yang dianggap tidak berguna masih bisa dimanfaatkan kembali. Pembuatan pagar dari botol bekas ini menunjukkan bahwa ide-ide sederhana bisa membawa dampak besar bagi lingkungan, serta membangun rasa tanggung jawab sosial pada generasi muda.
Proyek ini mendapat apresiasi dari banyak pihak, karena tidak hanya memperindah taman sekolah, tetapi juga mendidik anak-anak untuk lebih peduli dan kreatif dalam menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan. Para siswa pun terlihat antusias dalam mengerjakan proyek ini, belajar bekerja sama dan berkreasi menggunakan bahan-bahan yang ada di sekitar mereka.
Dengan langkah ini, SDN 012 Sei Banjar Nunukan berharap dapat menjadi contoh bagi sekolah-sekolah lain dalam menerapkan kegiatan yang bermanfaat untuk lingkungan sekaligus memberikan pengalaman pembelajaran yang menarik bagi anak-anak.
Terpisah, Kepala Bidang Pengelolaan Persampahan DLH Nunukan, Muhammad Irfan Ahmad mengatakan pengurangan sampah dapat dilakukan langsung dari sumbernya, yakni berasal dari rumah tangga khususnya sampah plastik.
“Kita sudah mengimbau kepada masyarakat untuk dapat memilah dan memanfaatkan sampah plastik untuk daur ulang dan bisa dijual untuk mengahasilkan uang,” ujar Irfan
Pengurangan sampah dari sumbernya dapat dilakukan dengan memilah dan mengumpulkan sampah-sampah plastik maupun botol-botol bekas yang dapat mendatangkan keuntungan jika dijual ke bank-bank sampah terdekat.
Irfan menyampaikan, saat ini DLH tengah gencar melakukan edukasi dan pembinaan terhadap kelompok bank sampah yang ada di Sei Fatimah dan Mamolo untuk dapat mendaur ulang sampah plastik. (*)
Reporter: Darmawan
Editor: Ramli