benuanta.co.id, TANA TIDUNG – Menjelang Idulfitri, permintaan daging ayam di Kabupaten Tana Tidung mulai meningkat. Di tahun ini diperkirakan permintaan daging ayam meningkat sekitar 20 persen dari biasanya.
Penelaah Teknis Kebijakan Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan Tana Tidung, Dwi Budi Setiawan mengatakan, pasokan ayam di wilayah ini masih bergantung pada Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, yang memasok sekitar 1.000 ekor ayam per hari.
“Sedangkan produksi dari peternak lokal masih terbatas, hanya mencapai 200 ekor per hari atau sekitar 4.329 ekor per bulan,” kata Dwi, Ahad (16/3/2025).
Dia menambahkan, ketergantungan pada pasokan ini disebabkan oleh harga yang lebih murah. Tahun lalu, harga ayam dari Berau hanya Rp19.000 per kilogram dalam kondisi belum dibersihkan, sedangkan ayam dari peternak lokal mencapai Rp30.000 per kilogram.
“Di pasaran, baik ayam lokal maupun ayam dari Berau dijual dengan harga sama, yaitu Rp50.000 hingga Rp55.000 per kilogram setelah dibersihkan,” terangnya.
“Kami dari pemerintah daerah terus memantau ketersediaan stok serta harga daging ayam agar tetap stabil dan terjangkau bagi masyarakat,” terangnya.
Salah satu pedagang ayam di pasar Imbayud Taka, Roni mengatakan, stok daging ayam selama Ramadan ini masih aman dan belum ada kelangkaan, terkait harga juga masih normal seperti biasanya.
“Untuk menjelang lebaran Insyaallah stok kita selalu aman, cuman di bulan puasa ini orang sering gak kebagian ayam, karena mereka lambat ke pasar membeli, kita sudah tutup karena pulang mau tarawih. Sebenarnya stok ayam masih aman,” tutupnya. (*)
Reporter: Kurniawin
Editor: Yogi Wibawa