benuanta.co.id, Bulungan – Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Kalimantan Utara (Kaltara) tengah fokus melakukan penyelidikan terkait minyak goreng subsidi merek Minyakita yang didapati adanya kecurangan takaran.
Bahkan ada beberapa wilayah kabupaten, hasil pemantauan Ditreskrimsus ditemukan adanya penjualan minyak goreng Minyakita yang takarannya di kurangi.
“Hasilnya ada ditemukan di Bulungan, Malinau dan Tarakan. Kalau Nunukan aman karena disana ada minyak dari Malaysia,” ungkap Direktur Reskrimsus Polda Kaltara, Kombes Pol Ronald Ardiyanto Purba kepada benuanta.co.id, kemarin.
Dia mengatakan penyaluran Minyakita ini tujuannya ke Tarakan setelah itu disebarkan ke Bulungan, Malinau dan sekitarnya. Namun pihaknya tidak bisa menindak lebih jauh karena minyak goreng ini sudah berada ke tangan pedagang skala kecil atau sudah tangan ketiga.
“Kalau kita tindak pedagang di Bulungan tentu di tidak Fair atau adil, karena mereka juga beli dengan harga sudah diatas HET. Sehingga mereka juga korban,” jelasnya.
Pihaknya masih berkoordinasi dengan pemerintah daerah, pasalnya ketika Minyakita yang harganya diatas harga eceran tertinggi (HET), lalu takarannya tidak sesuai. Jika ditindak maka ditakutkan akan terjadi kelangkaan di pasaran apalagi sudah mendekati lebaran idul fitri.
“Solusinya, pabrik ini tetap saya kejar informasinya di Jawa Timur, Minyakita hasil Home Industry khususnya wilayah Sampang Madura,” tuturnya.
Kombes Pol Ronald menyebutkan jika merek Minyakita tidak hanya di produksi oleh satu perusahaan sawit. Tapi semua perusahaan sawit yang memiliki pabrik Crude Palm Oil (CPO) mempunyai kewajiban untuk membuat atau memproduksi minyak goreng Minyakita beberapa persen.
“Setelah buat Minyakita baru dilaporkan ke Kementerian Perindustrian, ketika sudah buat barulah bisa ekspor keluar atau DMO (Domestic Market Obligation) nya,” ucapnya.
Kata dia, hasil penyelidikan di pasaran di 3 kabupaten ini, petugas menemukan adanya takaran Minyakita yang kurang. Seharusnya 1 liter namun yang ada hanya 900 mililiter (ml).
“Mereka ambil 100 ml saja sudah berapa keuntungannya. Jadi semua Minyakita disini dari Surabaya,” pungkasnya. (*)
Reporter: Heri Muliadi
Editor: Nicky Saputra